jurnalinspirasi.co.id – Progres pembangun jamban tangki septik tahap dua sebanyak 25 unit. Kali ini dibangun di empat kampung di wilayah empat RW di Desa Sadengkolot, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mengawali pembuatan lubang septic tank.
Pembangunan jamban berbasis ramah lingkungan pada tahun sebelumnya Pemerintah Desa Sadengkolot telah membangun 80 jamban tangki septik bagi 80 Kepala Keluarga (KK).

Ketua RT 02 RW 02 Kampung Sukamaju Elih Hayati menyebut, tahun 2025 ini 25 unit jamban tangki septik itu dibangun di empat kampung, salah satunya di wilayahnya.
“Sebanyak 10 jamban yang dibangun di Sukamaju, giliran warga kami mendapat bantuan berupa pembangunan jamban tangki septik. Karena masih banyak yang BAB ke kali, kami sangat bersyukur warga kami sebagai penerima bantuan jamban tersebut,” ujarnya kepada Jurnal Bogor, Jumat (7/11/2025).
Sebagai ketua RT, dia sangat berterimakasih kepada Pemkab Bogor serta Pemerintah Desa, karena melalui jamban tangki septik itu bisa meminimalisasi pencemaran kali.
“Tengki septik ini untuk mengurangi pencemaran kali, karena masyarakat yang telah memiliki jamban sudah tak lagi BAB sembarangan,” ujarnya.
Sementara jamban tengki septik dibangun di kampung Sukamaju , Ciranji, Cimanggu serta di Kampung Sukarakyat di lingkungan RW 02, 03, dan RW 04. Program pembangunan jamban ramah lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas PUPR ini dipastikan sebelum akhir tahun rampung dibangun.
Sebelumnya ketua pembangunan sanitasi jamban antiseptik Suhartono kepada Jurnal Bogor menyebutkan, penyediaan sanitasi jamban yang sehat tersebut untuk mencegah stunting yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Suhartono menjelaskan, sanitasi jamban menjadi faktor penting seperti di Sadengkolot dari 60 RT, 10 RW dan 5 dusun ada sekitar 3.500 Kepala Keluarga dengan 13.000 jiwa dengan luas wilayah 481,3 hektare tentu Pemerintah Desa tidak bisa fokus pada salah satu program saja karena ploting anggaran harus sesuai kebutuhan masyarakat.
Masih minimnya fasilitas umum seperti toilet maupun MCK, kata Suhartono, karena Pemerintah Desa belum bisa membangun fasilitas umum seperti MCK dengan jumlah banyak.
Dari 8 desa se- Kecamatan Leuwisadeng, Desa Sadengkolot dengan wilayah yang cukup luas dan jumlah penduduk begitu padat maka program sanitasi jamban sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Bergulirnya sanitasi jamban diawali tahun 2023 -2024 tercatat 80 Kepala Keluarga (KK) sebagai penerima manfaat pada program pembangunan sanita jamban tersebut.
“Dari 80 KK, masing masing telah menerima bantuan jamban tangki septik. Progres di tahun 2025 dari 50 sanitasi jamban, sementara 25 unit yang baru terealisasi tepatnya di kampung Ciranji RW 03,” tandasnya.
Sementara pendamping pembangunan sanitasi jamban pada DPUPR Jul Iskandar menjelaskan, program sanitasi jamban di Sadengkolot telah tiga tahun berjalan.
“Program yang usulkan secara berkelanjutan dilakukan, maka setiap tahun masyarakat di Sadengkolot kategori berpenghasilan rendah mendapatkan bantuan sanitasi jamban tersebut,” jelasnya.
(Arip Ekon)

