27.6 C
Bogor
Friday, November 7, 2025

Buy now

spot_img

Cegah BAB Sembarangan, Puluhan Jamban Tangki Septik Dibangun di 4 Kampung di Desa Sadengkolot

jurnalinspirasi.co.id – Progres pembangun jamban tangki septik tahap dua sebanyak 25 unit. Kali ini dibangun di  empat kampung di wilayah empat RW di Desa Sadengkolot, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mengawali pembuatan lubang septic tank.

Pembangunan jamban  berbasis ramah lingkungan pada tahun sebelumnya  Pemerintah Desa Sadengkolot telah membangun 80  jamban tangki septik bagi 80 Kepala Keluarga (KK).

Tangki septik

Ketua RT 02 RW 02 Kampung Sukamaju  Elih Hayati menyebut, tahun 2025 ini 25 unit  jamban tangki septik itu dibangun di empat kampung, salah satunya di wilayahnya.

“Sebanyak 10 jamban yang dibangun di Sukamaju,  giliran warga kami mendapat bantuan berupa pembangunan jamban tangki septik. Karena masih banyak yang  BAB ke kali, kami sangat  bersyukur warga kami sebagai penerima bantuan jamban tersebut,” ujarnya kepada Jurnal Bogor, Jumat (7/11/2025).

Sebagai ketua RT,  dia sangat berterimakasih kepada Pemkab Bogor serta Pemerintah Desa, karena melalui jamban  tangki septik itu bisa meminimalisasi pencemaran kali.

“Tengki septik ini untuk mengurangi pencemaran kali, karena masyarakat yang telah memiliki jamban sudah tak lagi BAB sembarangan,” ujarnya.

Sementara jamban tengki septik dibangun di kampung  Sukamaju , Ciranji, Cimanggu serta di Kampung Sukarakyat di lingkungan RW 02, 03, dan RW 04. Program pembangunan jamban  ramah lingkungan  dari Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas PUPR ini dipastikan sebelum akhir tahun rampung dibangun.

Sebelumnya ketua pembangunan sanitasi jamban antiseptik Suhartono kepada Jurnal Bogor menyebutkan, penyediaan sanitasi jamban yang sehat tersebut untuk mencegah stunting yang  dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.

Suhartono menjelaskan, sanitasi jamban menjadi faktor penting seperti di Sadengkolot dari  60 RT, 10 RW dan 5 dusun ada sekitar 3.500 Kepala Keluarga dengan 13.000 jiwa dengan luas wilayah 481,3 hektare tentu Pemerintah Desa tidak bisa fokus pada salah satu program saja karena ploting anggaran harus sesuai kebutuhan masyarakat.

Masih minimnya  fasilitas umum seperti toilet maupun MCK, kata Suhartono, karena Pemerintah Desa belum bisa membangun fasilitas umum seperti MCK dengan jumlah banyak.

Dari 8 desa se- Kecamatan Leuwisadeng, Desa Sadengkolot dengan wilayah yang cukup luas dan jumlah  penduduk begitu padat maka program sanitasi jamban sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Bergulirnya sanitasi jamban diawali tahun 2023 -2024 tercatat 80 Kepala Keluarga (KK) sebagai penerima manfaat pada  program pembangunan sanita jamban tersebut.

“Dari 80 KK,  masing masing  telah menerima bantuan jamban tangki septik. Progres  di tahun 2025 dari 50  sanitasi jamban, sementara  25 unit yang baru terealisasi tepatnya di kampung Ciranji RW 03,” tandasnya.

Sementara pendamping pembangunan sanitasi jamban pada DPUPR  Jul Iskandar menjelaskan, program sanitasi jamban di Sadengkolot telah tiga tahun berjalan.

“Program yang usulkan secara berkelanjutan dilakukan, maka setiap tahun  masyarakat  di Sadengkolot  kategori berpenghasilan rendah mendapatkan bantuan sanitasi jamban tersebut,” jelasnya.

(Arip Ekon)

Related Articles

Stay Connected

20,832FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles