Nanggung l Jurnal Inspirasi
DUA rumah atas nama Lilis (25) warga Kampung Pasirgintung RT 03 RW 04, serta rumah Emur (60) warga Kampung Panjaungan RT 04 RW 05 di wilayah Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung yang ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang, langsung direspon Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Rabu (24/6).
Bagian asesmen BPBD Haerudin menyatakan, pihaknya diminta bagian Kedaruratan dan logistik (Ratik) untuk melakukan pendataan 2 rumah yang terkena dampak bencana alam yang terjadi pada Senin (22/6) malam. “Memang kedua rumah kondisinya tidak layak hini dan sangat mengkhawatirkan,” terang Haerudin kepada Jurnal Bogor, Rabu (24/6).
Lanjut Haerudin menerangkan, upayanya ini merupakan tindak lanjut tanggap darurat yang kemudian untuk dilaporkan kepada pimpinan. ” Ikhwal rumah korban atas nama Emur sebelumnya sudah masuk laporan BPBD pada waktu musibah bencana awal pada 1 Januari lalu, namun keadaannya sekarang rumah korban tersebut kondisinya lebih parah,” paparnya.
Menurutnya, termasuk rumah yang terkena dampak bencana alam Januari di Kampung Cipetir RT 01, RW 06, 1 rumah ambruk tergerus longsor hingga 8 rumah kondisinya terancam. ” Sebanyak 11 rumah yang harus dilakukan penanganan ditambah akses jalan Situs Batutulis yang sampai hari ini masih terputus,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, orang tua Lilis, Omah mengaku kaget pada saat kejadian melihat kondisi rumah anaknya porakporanda rata dengan tanah. Janda 4 anak berusia 50 tahun ini tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan. Omah menjelaskan, 5 bulan terakhir ini, rumah anaknya sudah tidak ditempatinya, karena khawatir sewaktu waktu terjadi ambruk dan mengancam keselamatan anaknya.
Ditempat yang sama, Ketua LPM Desa Batutulis Erwin Jamaludin mengatakan, ambruknya rumah itu ditengarai lantaran intensitas hujan yang lebat. Sementara Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Demokrat Ruhiyat Sujana berjanji akan mendorong ke pihak BPBD agar kedua bangunan rumah yang ambruk itu bisa dibangun.
** Arip Ekon