29 C
Bogor
Tuesday, October 14, 2025

Buy now

spot_img

BBM Sulit, Masyarakat di Pelosok Menjerit

>> Jauh dari SPBU, Pedagang Eceran Minta Dipermudah Dapatkan BBM

jurnalinspirasi.co.d – Masyarakat yang berada di pelosok di dua wilayah Kecamatan Nanggung dengan Sukajaya,  Kabupaten Bogor mengaku kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sebagai kebutuhan harian alat transportasi.

Salah satu pemotor asal Desa Cisarua Adi Suryadi (43) menyebut, hampir satu bulan terakhir ini  masyarakat yang berada di pelosok kampung mengakui kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite.

Adi mengaku biasanya Pertalite di pengecer itu ada dan mudah didapat. Namun, kali ini penjual atau pengecer  BBM Pertalite jarang.

Masyarakat  seperti di wilayah Kecamtan Sukajaya yang jauh dari keramaian kota ingin segera  mendapatkan BBM setelah ketiadaan Pertalite dari pengecer.

Meski pun ada,  Pertalite yang dijual pengecer itu sedikit dan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat yang setiap hari menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi.

“Ini sebenarnya Pemerintah mau gimana ini, masyarakat di kampung mau cari  bensin aja susah. Apa mau nyengsarakan masyarakat apa gimana?. Kalau harus beli bensin seliter dua liter masa harus ke Pom, jaraknya cukup jauh ya habis lagi,” keluh Adi S kepada Jurnal Bogor, Senin (13/10/2025).

“Kami sebagai masyarakat kalau  bisa Pom bensin itu  ada di setiap kampung dan kami  sangat bersyukur. Tetapi kalo sepanjang Pom masih ada di wilayah tengah kasihan kamilah yang ada di pelosok-pelosok ini susah. Mohon kebijakan Pemerintah terkait Pertalite kalau memang tak bisa diecer tolong aturannya diubah agar masyarakat lebih mudah dalam bertransportasi terutama masyarakat di pelosok yang jauh dari kota,” paparnya.

Dijelaskannya, saat ini BBM Pertalite termasuk barang langka karena pedagang eceran tak lagi menjual, padahal jarak ke SPBU jauh.

Ketika Jurnal  Bogor mengkonfirmasi perihal masalah ini ke salah satu  Manajer SPBU yang berlokasi di Pondok Bujang Desa Kalong satu, Leuwisadeng, Kandi belum merespons.

(Arip Ekon)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles