23.6 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Gunung Kuta Lingkung Dirusak, Achmad Fathoni Geram

Cibinong | Jurnal Inspirasi
Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Komisi III Fraksi PKS, Achmad Fathoni geram mendengar pelaporan dari masyarakat adanya pengrusakan alam yang dilakukan oleh salah satu perusahaan produsen semen di Indonesia–PT Indocement Tunggal Prakarsa di kawasan Gunung Kuta Lingkung, Klapanunggal. Kuta Lingkung memang masih berada di kawasan penambangan aktif Indocement. Di bagian barat Tebing Kuta Lingkung terlihat sudah ditambang. Area penambangan bisa terlihat jelas di dekat pintu masuk ke lembah Tebing Kuta Lingkung. Kini, area Tebing Kuta Lingkung sudah ditutup untuk kegiatan pemanjatan tebing.

Dalam tanggapannya, Achmad Fathoni menyampaikan rasa kekecewannya jika ada pihak manapun yang melakukan pengrusakan terhadap alam mengingat saat ini kondisi alam yang diganggu menimbulkan banyak bencana. “Sangat sedih jika melihat alam kita terus dirusak, saya berharap semua pihak belajar dari bencana alam yang sudah sering menimpa wilayah kita, semua karena kerusakan yang dilakukan oleh tangan -tangan jahil manusia,” keluhnya, Selasa (23/07).

Menurutnya, selain bisnis untuk ekonomi, namun harus memikirkan kondisi alam sekitar bukan hanya keuntungan semata, karena nanti yang akan menjadi korbannya adalah masyarakat di lingkungan sekitar bukan pengusaha atau orang-orang yang merusak disana. “Bukankah Allah sudah berfirman, telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar), jelas Achmad Fathoni mengutip Al Quran Surat Al-Rum Ayat 41.

Sebelumnya, Kades Nambo Nanang sudah melakukan penghentian untuk proses pertambangan yang di lakukan PT. Indocemet tersebut setelah tim pencinta alam mendapati kondisi Guwa atau Gunung Kuta Lingkung terdapat alat berat yang hendak mengambil bahan baru kapur di dalamnya.

“Saya hentikan kegiatan pertambangan di Gunung Kuta Lingkung yang dilakukan  oleh PT. Indocement, sebelum persoalan ada titik temu. Saya minta pihak perusahaan agar duduk bersama dengan pemerintahan desa dan tim dari pencinta alam, dan saya pun mendukung agar lokasi tersebut tetap dipertahankan sekalipun pihak perusahaan sudah mengantongi izin untuk melakukan pengolahan dan memanfaatkan hutan di lokasi tersebut,” tandasnya.

Dikutip dari Kompas, para pencinta wisata petualangan–khususnya panjat tebing, menemukan tebing gagah yang nyaris tersembunyi di lembah perbukitan kapur. Tebing itu bernama Kuta Lingkung. Keberadaan Tebing Kuta Lingkung awalnya ditemukan oleh pemanjat tebing senior. M. Yusmaryudi (53) atau akrab disapa Yudi bersama pencinta alam Gembala Bogor pada awal Desember 2019. “Kebetulan suka jalan cari tebing dan goa. Ini nemu aja tebing unik. Lihat tebing ini potensial banget,” kata Yudi

Tebing Kuta Lingkung punya sejumlah keunikan yang berpotensi sebagai area destinasi wisata minat khusus di Jawa Barat. Tidak seperti di beberapa lokasi panjat tebing lain, di sini pemanjat tak perlu khawatir terkena panas matahari secara langsung, karena adanya pepohonan rindang di sekitarnya. Sejauh ini sudah ada 13 jalur pemanjatan yang sudah dirintis oleh Yudi bersama pemanjat tebing lainnnya. Tingkat kesulitan tebing (grade) juga bervariasi dan cocok untuk lokasi latihan untuk pemanjat pemula hingga profesional. “Umumnya gradenya 5+. Ada salah satu nama jalurnya Covid-19 itu gradenya sampai 6A,” tambah Yudi.

Keunikan lain di Tebing Kuta Lingkung yang bisa ditemui adalah sebuah jembatan penghubung antar tebing yang membentuk seperti pintu jika dilihat dari bawah. Keindahan pintu tebing itu makin terlihat saat matahari hampir berada di titik kulminasinya. Sinar matahari masuk dari balik tebing dan membentuk pancaran seperti di Goa Grubug, Gunungkidul, Yogyakarta.

Tebing Kuta Lingkung juga rumah dari flora fauna yang ada di kawasan Karst Klapa Nunggal. Cuitan burung-burung bisa terdengar saat kita sedang asyik memanjat. Di sudut lain Tebing Kuta Lingkung, ada anggrek hutan yang tumbuh. Pepohonan rindang juga membuat suasana semakin teduh. Pemanjat tebing profesional, Fandhi Ahmad yang pernah memanjat di sana mengatakan Tebing Kuta Lingkung cocok untuk tempat berlatih para atlet panjat tebing.

Baginya, Tebing Kuta Lingkung memiliki jalur pemanjatan yang variatif dan tingkat kesulitan yang berbeda. Kelebihan Tebing Kuta Lingkung didukung dari lokasi yang tak jauh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabobedabek). “Jika dikembangkan sebagai lokasi wisata panjat tebing dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar,” kata Fandhi. “Mungkin banyak tempat manjat tebing di Indonesia, tapi yang indah seperti Kuta Lingkung dan aksesnya tidak jauh dari pusat kota. Itu yang jarang,” lanjutnya.

Anggota Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Jamaluddin pun mengatakan, kawasan karst Klapanunggal memiliki potensi wisata minat khusus seperti telusur goa dan panjat tebing. “Saat ini, minat berkegiatan wisata minat khusus pada kawasan tersebut sangat tinggi, khususnya untuk masyarakat penggiat panjat tebing Jabodetabek, dan sangat berpotensi untuk mendatangkan turis dari daerah lain, maupun mancanegara yang memiliki minat terhadap wisata petualangan,” kata Jamal.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles