jurnalinspirasi.co.id – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, M Benninu Argoebie, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor operasional Biskita Transpakuan sebagai bentuk pengawasan terhadap program subsidi transportasi publik yang menjadi sorotan masyarakat dan legislatif.
Dalam kunjungannya, Benninu menegaskan bahwa sidak ini merupakan respons atas polemik yang mencuat terkait transparansi penggunaan anggaran subsidi Biskita Transpakuan.
“Saya akhirnya melihat sendiri tentang Biskita Transpakuan yang selama ini menjadi polemik di Kota Bogor, terutama terkait subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Dalam beberapa rapat sebelumnya, pemerintah tidak dapat secara jelas mengekspos kebutuhan anggaran subsidi ini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).
Komisi III sebelumnya menyuarakan kekhawatiran soal minimnya data penggunaan dan kejelasan arah kebijakan subsidi. Namun, setelah tiga bulan berjalan, Benninu mengakui adanya perkembangan positif di lapangan.
“Dengan subsidi tahun ini sebesar Rp10 miliar, kami melihat langsung kepada operator, yaitu PT Kodjari, dan kami saksikan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi. Untuk itu, saya pribadi dan sebagai Wakil Ketua Komisi III mendukung keberlanjutan program ini,” jelasnya.
Menurut Benninu, implementasi Biskita membuktikan bahwa subsidi bisa menjadi kebijakan pro-rakyat jika dikelola secara tepat.
“Inilah contoh nyata uang rakyat kembali ke rakyat. Mereka bisa menikmati moda transportasi yang nyaman dan modern tanpa beban biaya tinggi,” tambahnya.
Namun begitu, ia menekankan perlunya kajian lanjutan terhadap efektivitas setiap koridor.
“Ke depan, harus ada kajian mendalam. Jalur dengan demand tinggi harus ditambah trayek dan koridornya. Sementara koridor yang sepi peminat, harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian. Pemerintah harus hadir melalui fungsi regulasinya,” tegas Benninu.
Komisi III berkomitmen mengawal Biskita agar tetap relevan dengan kebutuhan warga serta mendukung mobilitas kota yang inklusif dan berkelanjutan.
** Fredy Kristianto