Assalamu”alaikum ww
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Dear Kang Prof.Didin Muhafidhin, Sekwankar MPP ICMi terima kssih.atas respon singkatnya terhadap tulisan saya di media sosial, soal ijazah palsu di distrust society. Kita punya kesamaan pandangan bahwa kasus ijazah ini sangat memalukan dan memprihatinkan kita selaku warga bangsa.
UGM sudah melakukan “pers realease” akan tetapi fakta ijazah asli ngak clear dipahami public karena akibat multifaktor.
Informasi bentuk narasi yang muncul di website UGM atau di pers media cetak dan medsos, statement bunyinya “katanya”, tanpa data dan fakta, seharusnya ijazah aslinya sebagai fakta di publish di mass media, dan atau diperlihatkan langsung kpd orang yang mempertanyakannya dan bahkan orang-orang yang kritis dan berani “mempermasalahkan” spt RS, RHS, MAR dll atau segera Komisi Informasi Publik, institusi negara hadir mengambil alih persoalan, dan meneliti keabsahan dokumen yang diinformasikan UGM dan ijazah sarjana Fahutan UGM yang dipegang/dimiliki bpk Jokowi.
Jika ijazah aslinya hilang, sebagaimana pengakuan Ir/Drs.Jokowi spt beredar infonya di medsos, ya mas Jokowi wajib melaporkan kehilangan ijazah aslinya ke Rektorat UGM dan sebelumnya lapor ke Kepolisian yang di TKP sebagai fakta hukum penggantian ijazah S1 Fahutan UGM atas nama Joko Widodo.
Kok dibuat ruwet, ururan sederhana ini, jika dilihat dari prosedurnya apabila kehilangan dokumen penting spt KTP, ijazah dll. Jadi publik wajar curiga bshwa jazah mas Mulyono ada persoalan dan mengandung permasalahan serius.
Apa lagi riwayat hidupnya orangnya ini, suka bicara “bohong” spt kasus mobil SMKA yg dituntut warga masyarakat kritis dan peduli yang kini sedang diperkarakan di PN Solo, dan banyak kasus lainnya lagi kebohongan mas Mulyono, misalnya dalam kebijakan impor pangan, pendanaan IKN Nusantara yang tida .menggunakan dana APBN, Proyek berkedok PSN Eco Rempang dan PIK 2 dengan kasus pagar laut lk 32 km yang menipu rakyat, dll.
Untuk lebih jelas jejak digital tentang keterangan dan siaran Pers kampus UGM, thn.2022,
saya share website UGM /http://ugm.ac.id/berita yang menyatakan “katanya” Jokowi alumni UGM tetapi tanpa menunjukan ijazah asli ybs ke publik, aneh bin ajaib, memang, sulit diterima nalar sehat, apalagi logika saintek akan lebih tidak dimengerti lagi publik.
Selama ini publik dibuat bingung dan menyayangkan kampus sekelas UGM yang tertua di Indonesia yang selama ini sangat kritis dan nyaring mengontrol jalannya roda pemerintahan dengan protes berupa demonstrasi yang cerdas, kok sekarang jadi berubah sebaliknya, meminjam istilah Dr.Rismon, maaf menjadi “penjilat”. Kasihan UGMnya, sehingga alumni UGM yang berijazah asli sangat terganggu secara psikologis.
Hayoo kang Prof.Didin Muhafidhin, Sekwankar MPP ICMI, dorong.MPP ICMI utk beropini publik dengan solusi saintific dan integritas based factual (pakai data dan analisa). Atau sikap dan pemikiran ICMI tentang atatus ijazah Presiden RI ke 8 mas Ir/Drs.Joko Widodo, agar tidak melebar kemana-mana, memancing berbagai persepsi dan interpretasi negatif, maka saya mengusulkan sikap dan pemikiran rekomendasi MPP ICMI cukup disampaikan kepada yml Presiden RI bpk Prabowo Subianto sebagai masukan, kepekaan, kepedulian atau kontribusi ICMI sebagai ormas tempat bernaungnya kaum intelektual muslim se Indonesia kepada negara-bangsa Indonesia Raya, yang sama-sama kita cintai.
Jika kaum intelektual pasif, tidak pro aktif (apatis dan permisif). Kasihan Presiden RI, kasihan juga rakyat, bangsa yang terkena imbas negatifnya dan kasihan juga terhadap nasib NKRI di mata dunia internasional, dipermainkan dan dipermalukan oleh kasus sepele ijazah mas Mulyono, yang tak kunjumg clear dan tuntas penyelesaiannya. Nampaknya negara belum hadir secara serius menuntaskan problematika sosial-politik dan hukumnya.
Saran saya, MPP ICMI membentuk Tim Pencari Fakta dan Perumusan Sikap dan Pemikiran MPP ICMI tentang polemik dan “pro-kontra” ijazah Mulyono lulusan “UGM”. Opini pro-kontra tersebut telah lama dan banyak bermunculan oleh para netizen, stakeholders bangsa di media sosial spt Youtube, Facebooks, WA, Twitter dll.
Hatur nuhun, syukron dan terima kasih atas perhatiannya kang Prof. Didin Muhafidin, sekwankar MPP ICMI bisa mengkoordinasikan dengan teman-teman Wankar ICMI bekerjasama dengan menggandeng Batom ICMI CIDES untuk mendiskusikan dan merumuskan.Sikap dan Pemikiran MPP ICMI tentang polemik ijazah mas Mulyono yang terus berlanjut, yang menguras energi warga bangsa secara sia-sia dan percuma. Padahal kita masih banyak agenda nasional yang krusial terutama menghaadapi krisis multi dimensi, antara lain.ancaman resesi ekonomi, potensi konflik antara negara etc.
Akhirulkalam, mari kita berdoa, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada segenap Rakyat, bangsa dan negara-NKRI yang tetap bersatu padu, hidup rukun, damai dan sejahtera yang berkeadilan, Aamiin3 YRA.
Save Rakyat dan Save Rakyat ###
Gallery and Ecofunworkshop, kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel Sindangsari Botim City West Java, Selasa 22 April 2025.
Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Pendiri dan ketua Wanhat MPW ICMI Orwilsus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Dosen.LB S2/S3 SPL dan SPD SPS IPB University, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-Tulisannya di Media Sosial)