Jurnal Inspirasi – Grab Holdings Ltd. dan GoTo Group dikabarkan telah mempercepat pembicaraan merger dan menargetkan kesepakatan pada tahun ini.
Kedua perusahaan dengan bidang usaha yang sama, layanan jasa transportasi online dan pengantaran makanan/minuman (ride-hailing and food delivery service), bertujuan mengakhiri kerugian yang telah dialami selama bertahun-tahun di pasar internet yang kompetitif di Asia Tenggara.
Diskusi telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir dan kedua perusahaan melihat tahun 2025 sebagai peridoe yang tepat untuk mencapai kesepakatan, menurut orang-orang yang mengetahui situasi ini.
Kedua perusahaan yang tidak saling menguntungkan ini – dua penyedia layanan transportasi online terbesar di Asia Tenggara – telah melakukan pembicaraan selama bertahun-tahun, dengan target kombinasi yang akan mengurangi biaya dan tekanan persaingan di wilayah yang memiliki lebih dari 650 juta konsumen ini.
Grab dari Singapura, yang didukung oleh Uber Technologies Inc, dan GoTo dari Indonesia, dimana investornya termasuk Softbank Group Corp, telah membuat kemajuan menuju profitabilitas pasca debut pasar saham mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, persaingan untuk mendapatkan pengguna telah menekan harga dan menekan margin.
Pada periode sebelumnya, rintangan untuk merger termasuk ketidaksepakatan antara kedua belah pihak serta potensi hambatan antimonopoli, disebabkan oleh dominasi kedua perusahaan di pasar-pasar seperti Indonesia dan Singapura.
Pembicaraan saat ini mungkin tidak akan menghasilkan transaksi apapun, kata orang-orang yang tidak ingin disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi.
Seorang juru bicara GoTo menolak berkomentar, sementara perwakilan Grab tidak memberikan komentar, dikutip Bloomberg, Selasa (4/2/2025).
DealStreetAsia sebelumnya melaporkan target kedua perusahaan untuk mencapai kesepakatan tahun ini.
(Dedi R)