30.3 C
Bogor
Wednesday, February 5, 2025

Buy now

spot_img

Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan Bersinergi dengan Kemenhut Tanam Serentak Agroforestri Pangan di Indramayu

Jurnal Inspirasi – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, bersama Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, memimpin kegiatan penanaman serentak agroforestri pangan, Selasa (4/2/2025) di Blok Lajem, Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengoptimalkan lahan kering dan kawasan hutan dalam meningkatkan produksi padi serta tanaman serbaguna (MPTS).

Dalam sambutannya, Menteri Pertanian menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai swasembada pangan.

“Program penanaman serentak agroforestri pangan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk mengoptimalkan potensi lahan dan meningkatkan produksi padi. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga sektor swasta dan petani, untuk bersinergi mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujar Amran.

Sementara itu Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menambahkan bahwa program agroforestri ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga mengembalikan fungsi ekologis lahan.

“Hari ini kita meluncurkan penanaman padi gogo secara agroforestri. Ke depan, kita kembangkan hingga 1,1 juta hektare. Langkah ini bertujuan mengembalikan fungsi ekologis lahan sekaligus meningkatkan produksi pangan,” jelasnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi padi pada tahun 2024 mencapai 30,34 juta ton setara beras.

Pemerintah menargetkan peningkatan produksi menjadi 37,18 juta ton pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, strategi yang diterapkan meliputi intensifikasi melalui gerakan pompanisasi dan irigasi perpompaan, serta ekstensifikasi melalui optimasi lahan rawa (Oplah) dan program Cetak Sawah Rakyat (CSR).

Menteri Pertanian mengajak seluruh elemen, termasuk pemerintah pusat, daerah, TNI, dan petani di seluruh Indonesia, untuk bersama-sama mewujudkan target tanam padi seluas 1.351.000 hektare.

Pemerintah juga mendorong pemanfaatan 500.000 hektare lahan kering, termasuk 389.000 hektare lahan perhutanan sosial dan kehutanan lainnya. Dari jumlah tersebut, 79.000 hektare telah diverifikasi, dengan target produksi padi gogo mencapai 600.000 ton beras.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.

“Kegiatan di Indramayu merupakan langkah strategis yang mengintegrasikan berbagai potensi lahan untuk mendukung peningkatan produksi padi. Dengan dukungan sinergis antar lembaga, kami optimistis target swasembada pangan dapat tercapai,” ungkapnya.

Perwakilan dari Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menyatakan komitmen penuh untuk mendukung setiap langkah strategis Kementerian Pertanian.

“Kehadiran kami di lapangan merupakan bukti nyata kesiapan BBPMKP dalam bekerja sama dengan seluruh pihak demi mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” kata Sutrisno, Kepala Bagian Umum BBPMKP.

Acara tersebut juga diwarnai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian, yang menandai komitmen kolaboratif dalam mengembangkan agroforestri pangan. Dengan semangat kebersamaan dan koordinasi yang kuat, kegiatan penanaman serentak ini diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

(bbpmkp)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles