24.7 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Suhu Udara Lebih Panas, Begini Penjelasan Kepala BMKG Citeko Kabupaten Bogor

Jurnal Bogor – Cuaca panas di wilayah Indonesia umumnya dan di wilayah Jawa Barat meliputi Kota dan Kabupaten Bogor. BMKG pun memberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan cuaca panas.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani mengatakan, memang saat ini kita merasakan suhu udara lebih panas atau lebih gerah dari biasanya, namun kondisi suhu dan kegerahan yang kita rasakan memang dapat dikatakan berbeda, suhu udara tidak panas biasanya.

“Ini diakibatkan oleh kolaborasinya atau bercampurnya antara temperatur dan kelembaban udara. Apabila suhu udara tinggi kemudian kelembaban juga tinggi, maka kita sebagai manusia merasakan sebagai kondisi gerah atau semuk istilah Jawa,” bebernya.

Lanjut dia, namun suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia adalah akibat pemanasan permukaan sebagai dampak mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya hujan. Sama seperti gerah dirasakan masyarakat Jawa Barat dan kabupaten Bogor.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada peralihan saat ini, yaitu di pertengahan bulan mei untuk wilayah Bogor dan sekitarnya.

“Walaupun di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sendiri bukan masuk zona musim,” kata Fatuhri, Selasa (14/5/2024).

Namun, kata dia, di beberapa di wilayah Jawa barat yang sudah memasuki musim kemarau kondisi panas tersebut memang dirasakan oleh masyarakat sebagai kegerahan.

“Karena kondisi kemarau yang belum benar-benar masuk, tetapi kelembaban udara relatif tinggi sebagai imbas dari berakhirnya musim hujan,” jelasnya.

Sedangkan pada malam hari kondisi gerah juga, kita rasakan seperti. Di beberapa wilayah itu masih ada tutupan awan. Sehingga ketika panas atau radiasi bumi tertahan oleh awan, maka akan terhambat panas atau terlepas ke atmosfer.

“Kemudian juga, panas yang dikeluarkan oleh awan awan hujan mengakibatkan kondisi suhu atau kegerahan yang kita rasakan lebih tinggi daripada biasanya,” terangnya.

Namun, apabila turun hujan, maka kondisi gerah berangsur turun. Kondisi gerah sangat tinggi di wilayah Indonesia umum nya atau di Jawa Barat, juga sebagai dampak akibat topografi Wilayah Indonesia terdiri daratan dan lautan,” ujarnya.

“Ada juga faktor lainnya adalah bahwa di tahun 2024 di perkirakan masuk periode elnino dimana suhu atau temperatur udara lebih tinggi daripada biasanya yang kita rasakan,” ungkapnya.

(Yudi)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles