JURNAL Inspirasi – Indonesia adalah negara dengan populasi keempat terbesar dan salah satu konsumen elektronik terbesar di dunia. Akibatnya, Indonesia banyak menghasilkan peralatan elektronik dan listrik bekas, yang dikenal sebagai e-waste atau limbah elektronik.
Limbah elektronik ini bisa berupa ponsel, tablet, laptop, komputer pribadi dan baterai yang sudah habis masa pakainya, hingga televisi dan barang-barang elektronik rumah tangga berukuran besar seperti lemari es dan mesin cuci.
Indonesia menghasilkan sekitar 2 juta ton limbah elektronik pada 2021, yang merupakan yang terbanyak di Asia Tenggara dan ini menjadi peluang usaha atau usaha sampingan yang bisa menghasilkan untuk kehidupan.
Peluang usaha rongsok ini menjadi tambahan penghasilan buat Nunu, seorang petugas security di instansi pemerintah. Sejak 2023 lalu, dari usaha ini pula, kehidupan Nunu yang dulu biasa-biasa saja bisa menjadi lebih berarti. Semua itu bukan tanpa alasan, sebab dari usaha rongsok elektronik ini Nunu bisa meraup penghasilan hingga Rp 5 juta per bulannya.
“Ini jadi penghasilan tambahan untuk usaha penampung rongsokan skala kecil,” kata Nunu kepada Jurnal Bogor ditemui disela – sela memilah- milah barang rongsokan elektronik dari bekas hp dan komputer yang dibeli dari kawasan Ciawi, Rabu (27/3/2024).
Puluhan set komputer bekas, barang-barang itu akan dia jual kembali di penampung rongsok elektronik. Kegiatan ini ini sudah dilakoninya sejak 1 tahun lalu saat ia mulai membuka usaha rongsok di kawasan Ciomas, Jalan Raya Pagelaran Padasuka, Kabupaten Bogor.
Nunu pun bercerita bagaimana dirinya bisa membuka usaha rongsok elektronik. Nunu mengaku sudah pernah menjalani berbagai bidang bisnis sebelumnya. Total, sudah 5 kali ia mencoba macam-macam bisnis selama ini.
“Dulu pertama kali buka ternak burung, cupang. Setelah usaha ternak burung ramai, saya tutup. Buka ternak cupang hias setelah ramai ditutup lagi, buka terus begitu sampai 5 kali bidang usaha dijalanin. Ini sekarang mah usaha rongsok elektronik nu kalima (kelima),” kata Nunu.
(wawan hermawanto)