jurnalinspirasi – Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sampah (PS) Wilayah III Ciawi, Bambang menghimbau kepada semua pegawai kebersihan yang bertugas mengangkut sampah rumah tangga, untuk tidak diatur-atur oleh siapa pun termasuk pengurus.
Menurutnya, UPT PS yang merupakan kepanjangan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, masih tetap sebagai dinas pelayanan. Dimana, tugas dan kewajiban nya melayani masyarakat Kabupaten Bogor terutama dalam hal pengelolaan sampah yang ada di setiap lingkungan.
“Jadi kami sebagai pegawai di DLH lebih mengedepankan pelayanan ke masyarakat,” ungkap Bambang kepada wartawan.
Terkait adanya keluhan warga di Perumahan Lembah Banjarwangi, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi yang sampah rumah tangga nya tidak diangkut petugas UPT PS Wilayah III Ciawi, Bambang minta agar petugas segera melakukan pengangkutan di rumah warga di Blok Banjarwangi 3A.
“Segerakan dilakukan pengangkutan, karena ini sudah menjadi bagian dari kewajiban kita sebagai pegawai dinas pelayanan,” tegasnya.
Bambang berharap, permasalahan yang terjadi antara warga dengan pengurus di lingkungan Perumahan Lembah Banjarwangi, segera diselesaikan secara musyawarah. Sehingga, kedepannya petugas kebersihan yang setiap satu minggu sekali melakukan pengangkutan, dapat melayani semua warga di perumahan tersebut.
“Saya harap pihak pengurus lingkungan memanggil dan mengajak warganya bermusyawarah, biar selesai kesalahpahaman itu. Dan juga agar tidak ada lagi keluhan serta laporan dari warga soal pelayanan pengangkutan sampah,” tegasnya.
Meski begitu, Bambang pun tetap melaksanakan kewajiban lainnya, yakni tentang retribusi yang dihasilkan DLH saat melayani masyarakat dengan mengangkut semua sampah rumah tangga.
“Pelayanan itu nomor satu, setelah melayani masyarakat baru berbicara retribusi. Ada beberapa macam golongan retribusi, sesuai aturan pemerintah,” paparnya.
Sementara, Ari, warga Perumahan Lembah Banjarwangi menyayangkan terhadap pegawai UPT PS Wilayah III Ciawi yang mengikuti perintah pengurus lingkungan perumahan. Padahal, sebagai pegawai kebersihan, sudah menjadi tanggungjawab dan kewajiban nya untuk melayani masyarakat.
“DLH itu kan dinas pelayanan, kenapa harus nurut ke pengurus. Mau rumah warga terpasang stiker atau pun tidak membayar iuran, itu sudah menjadi tugas nya pegawai kebersihan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut warga yang tinggal di Blok Banjarwangi 3A, kebersihan lingkungan adalah kewajiban semua masyarakat agar saling mengingatkan bagi umat manusia. Sehingga, tidak heran pada setiap kesempatan, seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekalipun selalu mengingatkan kepada dinas-dinas terkait dan seluruh warga negara Indonesia, untuk bisa menjaga kebersihan lingkungannya, khususnya mengenai sampah.
“Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, sudah banyak contoh karena kelalaian akan menjaga kebersihan dari sampah, mengakibatkan timbulnya bencana yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan. Karena permasalahan sampah yang akhirnya mencemari dan merusak lingkungan,” beber Ari.
Ari yang juga dikenal sebagai Ketua Aliansi Anak Bangsa Bogor menjelaskan, kenapa seorang presiden selalu berbicara dan mengingatkan akan kebersihan, karena jauh sebelum ini, bagi umat manusia yang beragama Islam, Nabi Muhammad SAW sudah mengingatkan umat nya agar senantiasa menjaga kebersihan.
“Oleh karena itu jagalah kebersihan, selalu mengingatkan kepada siapa pun dan dimana pun adanya, untuk selalu menjaga kebersihan. Itu pun kalau kita adalah merasa bagian dari orang-orang yang beriman, seperti apa yang Rasulullah SAW katakan didalam haditsnya,” tukas Ari.
(dede suhendar)