Nanggung l Jurnal Bogor
Pascabencana alam tiga tahun lalu yang terjadi di Desa Bantarkaret, Nanggung, Kabupaten Bogor yang mengakibatkan banyaknya kerusakan rumah akibat tanah longsor kini tak lama lagi akan menempati bangunan hunian tetap (huntap).
Salah satu Kelompok Kerja Masyarakat Pelaksana Huntap H.Sastra atau yang lebih akrab dipanggil H Bombom menerangkan progres pekerjaan pembangunan huntap berjalan sesuai rencana dan pengerjaannya telah mencapai 80 persen.
“Capaian progres 85 unit bangunan hunian tetap bagi korban bencana alam tak lama lagi segera rampung,” kata H Bombom kepada Jurnal Bogor, Rabu (3/1/2024).
Seluas hampir 2 hektare tanah, ditempati 85 hunian tetap dibangun di dua titik lokasi, yakni di Kampung Bantarkaret dan di Kampung Gunung Dahu.
“Huntap telah mendekati rampung, progresnya tinggal pembangunan infrastruktur jalan, pemasangan KHW Listrik, pemasangan PJU berikut perbaikan saluran air dilokasi huntap tersebut,” jelasnya.
Meski demikian, kata Bombom mengingat lokasi hunian tetap kini tak jauh dari tebingan, maka diharapkan tahun 2024 ini Pemkab Bogor segera merencanakan untuk dibangunannya Tembok Penahan Tebing (TPT).
“Mengingat tempat relokasi huntap, menurutnya sangat urgen, maka sekitar 200 meteran TPT yang harus dibangun,” paparnya.
“Percepatan penyelesaian bangunan huntap di Kabupaten Bogor terus dilakukan agar masyarakat dapat segera menempati hunian tetap permanen,” sambung Kepala Bidang Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor, Iin Kamaluddin.
Selain huntap, kata Iin, bangunan lainnya sesuai kebutuhan maka DPKPP memfokuskan di area hunin tetap itu dibangun TPT.
“Tentu bukan hanya di wilayah Nanggung, akan tetapi bangunan TPT dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor berlangsungnya pada pengerjaan huntap dampak bencana alam tersebut. TPT dibangun, selain kajian badan geologi namun hal ini untuk mencegah potensi bencana longsor di kawasan bangunan huntap itu,” tukasnya.
(arip ekon)