Usulkan 82 Huntap, Diharapkan 2024 DPKPP Dapat Bangun 44 Huntap Lagi
Nanggung l Jurnal Bogor
Progres pembangunan hunian tetap (huntap) dampak bencana alam tahun 2021 di Desa Pangkaljaya, Nanggung, Kabupaten Bogor masih berlangsung pengerjaannya.
“Alhamdulillah mimpi masyarakat terwujud, kini progres pembangunan huntap telah mencapai 90 persen,” ujar Ketua Kelompok masyarakat (Pokmas) pembangunan huntap Ustadz Khaerudin kepada Jurnal Bogor, Rabu (8/11).
Korban bencana alam yang tersebar di beberapa kampung di Desa Pangkaljaya nantinya direlokasi ke lokasi pembangunan Huntap di Kampung Gunung Malang. Diatas lahan, seluas 7000 meter sebanyak 38 huntap dibangun di wilayah Kampung Gunung Malang RT 08 RT 03 Dusun 03.
Proses pengerjaan huntap hampir rampung. Sebanyak 38 rumah telah disiapkan bagi keluarga manfaat yang terdampak akibat bencana alam.
Ketua Pokmas yang akrab dipanggil Uje itu menargetkan, progres bangunan huntap atau yang disebut Rumah Insan Sederhana (Risa) segera rampung selama 90 hari kerja.
“Diharapkan tidak ada kendala, maka pembangunan huntap tersebut bisa selesai tepat waktu,” tandasnya.
Lebih jauh Uje mengemukakan, data pengajuan rumah korban bencana alam yang diusulkan sejumlah 82 unit rumah. Dari tahun lalu, usulan ke Pemkab Bogor sebanyak 82 rumah, namun baru realisasi sebanyak 38 rumah.
“44 unit rumah lagi yang belum ter cover pembangunan, tentu masyarakat sangat menantikan pembangunan huntap tersebut bisa kembali terwujud. Diharapkan, tahun 2024 mendatang Dinas DPKPP dapat menganggarkan yang kemudian pembangunan huntap sesuai usulan dapat kembali dibangun.” harap Uje.
Sementara saat dihubungi Jurnal Bogor Kepala Bidang Perumahan pada DPKPP Kabupaten Bogor, Iin Kamaluddin menyampaikan sejumlah bangunan Hunian tetap di Desa Pangkaljaya kini masih proses pengerjaan.
Hasil verifikasi faktual sementara, 38 unit hunian tetap dibangun di Desa Pangkaljaya. “Kalau dilihat dari semua usulan dampak bencana alam, hampir seluruh desa itu mengajukan hampir lebih. Namun, kami prioritaskan terhadap rumah-rumah dengan kondisi hancur,” kata Iin Kamaludin.
Sedangkan kalau dari usulan hampir seluruh desa itu lebih dan diharapkan data yang diusulkan bisa semua terpenuhi, akan tetapi melihat pada kemampuan anggaran APBD tahun depan.
“Lingkup dinas masih bisa diusulkan, namun melihat kemampuan penganggarannya. Paling tidak menunggu perkembangan penganggaran. Semoga usulan bangunan huntap semua bisa realisasi pada tahun 2024,” tukasnya.
** Arip Ekon