Achmad Fathoni Prihatin Tinjau SDN 1 Bojongnangka
Gunung Putri | Jurnal Bogor
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mendapati pemandangan 4 ruang kelas yang telantar bertahun-tahun ketika mengunjungi SDN 1 Bojong Nangka, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Selasa (24/10).
“Setelah mendapat laporan dari Ketua DPRa PKS Desa Bojong Nangka tentang kondisi SDN 1 Bojongnangka, saya turun langsung untuk meninjau kondisi sebenarnya dengan didampingi Kepala Sekolah Bu Umyati beserta Guru dan Ketua RW setempat, meninjau bangunan kelas yang dilaporkan tersebut,” ungkap Fathoni sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor.
” Saya coba akan perjuangkan ini untuk jadi prioritas pembangunan di 2024. Syukur – syukur masih memungkinkan penanganannya dengan APBD P 2023, walau sepertinya sulit,” tambahnya.
Politisi PKS itu menyebut, kepala sekolah menyampaikan pada tahun 2021 pernah dapat informasi akan ada perbaikan, tapi ternyata tidak ada kabar lagi sampai sekarang.
” Saya merasa prihatin ternyata ada 3 ruang kelas dan 1 ruang guru yang sejak 2019 tidak bisa dipakai untuk aktivitas karena kondisi atapnya yang bocor. Plafon sebagian sudah runtuh dan sebagian lagi rawan runtuh,” bebernya.
Fathoni menyebut, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengajukan dan membahas kondisi SDN 1 Bojong Nangka ini. Dia berharap kedepannya bisa langsung menjadi prioritas mengingat kondisi tembok dan tiang beton banyak yang keropos dan terkelupas, bahkan beberapa kusen dan daun pintu lepas.
” Sepertinya kualitas bangunan memang di bawah standar ditambah lagi faktor usia. Tapi sebenarnya ini masih bisa diperbaiki dengan pertama memperbaiki atapnya. Ini rangkanya sudah pakai baja ringan, sehingga tinggal ganti penutup atapnya,” tukasnya.
Sementara Kepala Sekolah SDN 1 Bojong Nangka Umyati mengucapkan syukur atas kunjungan yang dilakukan oleh Achmad Fathoni. Kehadiran wakil rakyat secara langsung ke sekolah diharapkan ada perhatian dari Pemda dan segera dilakukan penanganan.
” Dengan kondisi ruang kelas yang sangat memprihatinkan, saya beserta guru memutuskan untuk tidak menggunakannya karena takut membahayakan murid dan guru. Karena bisa saja setiap saat plafon yang ada akan runtuh,” papar Umyati.
” Saya mengucapan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Pak Dewan Achmad Fathoni. Semoga lepas dari kunjungan beliau kami bisa mendapatkan kabar baik, ” pungkasnya.
** Nay Nur’ain