Dramaga | Jurnal Bogor
Sidang terbuka Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dramaga, Kabupaten Bogor dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Kehadiran Presiden ke 7 ini diapresiasi petinggi dan mahasiswa IPB serta tamu undangan yang hadir. Sebelum memasuki ruangan Sidang terbuka dan orasi presiden Republik Indonesia di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, pada Jumat (15/09/2023) itu, Jokowi diperlihatkan gerai peragaan sains dan teknologi.
Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria dalam sambutannya memaparkan, sejumlah capaian dan keberhasilannya terobosan riset dan inovasi untuk kemajuan masyarakat.
Sebab, dalam perjalanan 60 tahun ini, IPB University telah bertransformasi agar semakin adaptif terhadap perubahan.
Ke depan, IPB memiliki cita-cita yang besar untuk memberikan impact bagi kemajuan bangsa dan kehidupan umat manusia di dunia.
“Sungguh kami sangat merasa terhormat dan bangga di tengah kesibukan yang luar biasa, pak Presiden berkenan hadir untuk memberikan arahan dan semangat kepada kita semua. Kami ucapkan terima kasih kehadiran dan dukungan presiden kepada IPB selama ini,” katanya.
Dia menjelaskan, bahwa perubahan disruptif yang terjadi sangatlah cepat. linkedin learning melaporkan setiap lima tahun sebanyak sepertiga keterampilan utama kita tidak akan relevan lagi. Oleh karena itu kemampuan merespon perubahan akan menjadi taruhan eksistensi pihaknya.
“Sejak 2018 IPB telah merespon tantangan disrupsi dengan mengkonstruksi kurikulum pendidikan baru yaitu K2020 untuk menghasilkan kelulusan IPB sebagai Agile Learner, pembelajaran yang cepat tangguh, integritas yang kuat, manset masa depan dan skill kekinian,” jelasnya.
Hal ini, kata dia, sangat sejalan dengan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka khususnya leadership dan
entrepreneurship. Hal ini sejalan dengan kebijakan “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka” Kemendikbud Ristek. Saat ini telah berkembang microdential sertifikasi kompetensi oleh perusahaan besar.
“Karena itu mulai tahun ini IPB akan membagikan 17 ribu akun secara gratis kepada seluruh mahasiswa S1 dan D4 diundang untuk mengikuti pelatihan online tersebut,” bebernya.
Dia juga memaparkan, pihaknya saat ini setiap tahun melakukan talent mapping untuk mahasiswa baru dan hasilnya menunjukkan bahwa 43 persen mahasiswa IPB ingin menjadi pengusaha.
Kemudian kita membuat analisasi dan desain pengembangan bakat mahasiswa dan bagi yang ingin menjadi pengusaha agromaritim kita siapkan program Start Up School. Young Agripreneur Camp, dan inkubator bisnis di Start Up Center IPB.
Ini adalah ikhtiar kami untuk mencetak lebih banyak lagi teknopreneur agromaritim yang siap menjadi penggerak ekonomi nasional kelak, dan ini merupakan bagian dari visi IPB menjadi techno-socio enterpreneurial university Berbasis agromaritim.
“Sebagai contoh beberapa sosok alumni milenial yang telah menjadi penggerak bisnis agromaritim yang sangat banyak,” katanya.
Menurut dia, saat ini berdasarkan data, hampir 70 persen lulusan IPB bekerja di bidang pertanian. Ini adalah bukti bahwa lulusan IPB tetap Istiqomah di bidangnya.
Dia juga memaparkan, bahwa IPB juga telah membuka jalur Ketua Osis SMA. Karena IPB berusaha menjadi ladang persemaian yang subur bagi tumbuhnya calon-calon pemimpin bangsa. “Alhamdulillah 7 persen mahasiswa IPB adalah para ketua Osis,” katanya.
Selain itu juga IPB terus mengembangkan keilmuan baru seperti program studi sains data, logistik ogro maritim, keamanan pangan, smart Richard, bio medis kedokteran dan saat ini sedang dipersiapkan fakultas baru di bidang sains data dan artifisial intelijen.
“Data menunjukan bahwa fokus riset IPB masih didominasi riset pangan. IPB telah menghasilkan 116 pareatis unggul ada paretis yang baru IPB,”
Dalam 5 tahun terakhir IPB telah mengembangkan konsep Agromaritim 5.0 yang merupakan perpaduan inovasi unggul berbasis teknologi 4.0 dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Ada sekitar 68% riset yang dikembangkan bertema agromaritim 4.0 dengan kekuatan artificial intelligence, blockchain, robotic, data analitik dan IOT.
IPB telah mengembangkan sistem produksi padi sawah cerdas, deteksi pintar kesehatan padi, smart seeds untuk pemupukan presisi, Robot Melon, Swarm Robotics, robotic bawah air. dan Robot Cerdas lainnya.
IPB juga telah mengembangkan OPTIMA dan preci palm, mesin pemanenan sawit e-BHAR dan mesin pemupukan presisi nutriferads untuk sawit 4.0.
IPB juga telah mengembangkan sistem monitoring konversi lahan hutan dan sawah, komposit kayu transparan, smart aquaculture, smart coastal management, batrei bawah laut dan Sistem logistik cerdas preciFLog.
Dari sekian banyak inovasi yang sudah di hasilkan oleh warga IPB kita tentunya membutuhkan ruang untuk berkolaborasi.
“Insyaallah terobosan riset dan inovasi ini memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat,”
Di tempat yang sama Presiden Jokowi dalam sambutannya, mengucapkan selamat die natalis ke 60 dies natalis IPB university. Diharapkan Jokowi IPB dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
“Pertama saya ingin menyampaikan kepada keluarga besar IPB selamat dies natalis yang ke-60. Semoga IPB semakin Jaya dan kontributif untuk memecahkan permasalahan bangsa dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa,” katanya.
Sejauh ini kata dia, IPB cukup luar biasa yang mana telah menghasilkan inovasi – inovasi yang perlu diambil oleh pemerintah.
“Saya tadi waktu masuk sudah ditunjukkan oleh Pa rektor, banyak sekali inovasi-inovasi yang dapat bisa masuk ke industrial, saya mau menyampaikan apa adanya, luar biasa. Ada cabe merah yg gede-gede tadi, ada beras yang satu hektarnya bisa menghasilkan 12 ton, garam dan lainnya,” bebernya.
Jokowi sangat setuju dengan konsep sustainable inklusif yang dikembangkan oleh IPB university ini bisa menjadi bagian penting dalam inovasi pangan Indonesia.
“Saya menyambut baik perluasan disiplin ilmu yang dikembangkan IPB, karena kita butuh multi disiplin untuk mengembangkan ekosistem pangan kita, butuh AI, butuh IOT, butuh BIG data semuanya kita butuhkan. Saya minta jangan alergi dengan teknologi,” pungkasnya.
** Andres