30.5 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Karakteristik dan Dampak Limbah B3 Terhadap Lingkungan

JURNALINSPIRASI.CO.ID – PT. Hijau Lestari Prakarsa Utama mendefinisikan limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu zat, energi ataupun komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan.

Berdasarkan penjelasan atau definisi tersebut, kita mengetahui bahwa limbah B3 dapat berdampak sangat buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan. Padahal, lingkungan sangat berarti bagi makhluk hidup.

Karakteristik Limbah B3 mudah meledak, limbah yang mudah meledak atau explosive adalah limbah yang saat suhu dan tekanan standar dapat meledak. Kondisi tersebut dapat terjadi sebab limbah ini bisa menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi melalui reaksi fisika atau kimia sederhana. Adapun beberapa contoh limbah B3 yang mudah meledak yaitu asam prikat.

Pengoksidasi adalah sampah anorganik berbahaya yang bisa melepaskan panas karena teroksidasi. Limbah ini dapat menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan lain. Jika pengelolaan limbah ini tidak ditangani dengan serius maka dapat menyebabkan kebakaran besar di lingkungan tersebut. Contohnya yaitu kaporit.

Kemudian sifat limbah yang mudah menyala atau Flammable. Limbah ini adalah sampah berbahaya yang mudah terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar. Contoh limbah B3 yang mudah menyala yaitu benzena, pelarut toluena atau pelarut aseton dari industri cat, tinta, pembersih logam, dan laboratorium kimia.

Ada juga Limbah beracun, merupakan limbah yang mengandung zat beracun bagi makhluk hidup. Limbah ini dapat menyebabkan keracunan, sakit, bahkan kematian jika terjadi kontak pernapasan, kulit, atau mulut. Contoh limbah ini yaitu limbah pertanian seperti pestisida.

Lalu limbah Korosif. Limbah ini memiliki ciri bisa menyebabkan iritasi kulit, menyebabkan karat pada baja, memiliki pH ≥ 2 (jika bersifat asam) dan ≥ 12,5 (jika bersifat basa). Contoh limbah B3 ini yaitu sisa asam sulfat untuk industri baja, limbah asam dari baterai. serta limbah pembersih sodium hidroksida di industri logam.

Selanjutnya, Bersifat Iritasi. Limbah yang bersifat iritasi adalah limbah yang bisa menyebabkan peradangan ataupun iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk saat terhirup. Contoh limbah ini yaitu asam format dari industri karet.

Selain itu ada yang Bersifat Karsinogenik, Teratogenik dan Mutagenik. Limbah dengan sifat karsinogenik adalah limbah yang bisa menyebabkan munculnya sel kanker. Limbah teratogenik merupakan limbah yang dapat mempengaruhi pembentukan embrio. Sementara itu, limbah mutagenik yaitu limbah yang menyebabkan perubahan kromosom.

Dampak yang dihasilkan jika tidak dikelola dengan baik antara lain. Untuk tanah atau lahan yang tercemar limbah B3 akan mengakibatkan penurunan kualitas tanah, sulitnya melakukan budidaya tanaman di lahan tersebut karena tanaman-tanaman sulit untuk tumbuh pada kondisi tanah yang tidak layak.

Tidak hanya tanah, bahan-bahan beracun yang tercampur pada tanah juga dapat mencemari air dan mendatangkan berbagai penyakit. Hasilnya, semuanya menjadi terganggu bila limbah B3 telah mencemari tanah atau lahan, bukan saja tanaman yang mati akan tetapi lingkungan secara luas akan mati.

Penulis:

Cahya Fadilah
(Pegiat Lingkungan)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles