Ciawi | Jurnal Bogor
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pendekatan baru dalam membangun dunia pertanian agar makin maju, modern dan mandiri. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka Pelatihan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk.II Angkatan XXV di PPMKP Ciawi, Senin (10/7/2023).
Menurutnya, di era digital saat ini, dunia pertanian tak bisa terhindar lagi dari digitalisasi sistem sehingga Kementan sekarang ini lebih condong melakukan Standard Operating Procedure (SOP) sebagai acuan dalam melakukan proses pekerjaan.
“SOP-SOP di pertanian, termasuk proyek, program, perizinan dan lain-lain dilakukan dengan itu. Kalau dengan ini (SOP) mudah dikontrol dan kalau bias dia akan rejeck secara langsung,” jelas Mentan.
Dia menegaskan, proses digitalisasi sistem dengan SOP itu terus dilakukan di era baru sekarang. Kementan saat ini jelasnya telah terdukung berbagai pihak untuk membangun dunia pertanian yang maju, modern dan mandiri. “Sekarang fisik to fisik tidak utama lagi, yang ada sekarang adalah SOP. Nah, kita bangun kebersamaan ini agar pertanian bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Mengenai Pelatihan Pelatihan Kepemimpinan Nasional dengan tema mewujudkan sinergitas mendukung ketahanan pangan nasional, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengingatkan agar ending dari pelatihan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Jadi jangan pelatihan ini untuk naik pangkat saja. Tidak. Sekarang yang ikut pelatihan ini akan jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang membela kepentingan masyarakat. Rakyat kecil, itu yang utama,” tandasnya.
Mentan juga mengingatkan sektor pertanian begitu penting karena urusannya untuk memberikan makan rakyat sehingga upaya-upaya dunia pertanian harus lebih produktif dan kompetitif. Dia mencontohkan pada pandemi Covid-19 lalu, pertanian menjadi sektor yang bertahan bahkan tumbuh dibanding sektor lain yang rontok.
“Pertanian tumbuh 16,24 persen. Ini pencapaian yang luar biasa ditengah situasi sulit. Kita juga bisa ekspor,” jelasnya.
Untuk itu, sektor pertanian tak bisa dipandang sebelah mata karena eksistensinya urgen. Mentan Syahrul Yasin Limpo juga mengingatkan peserta pelatihan agar mengikuti perkembangan dunia pertanian. “Kalau tidak melek, ketinggalan zaman kita,” tandasnya.
** Asep S.Sayyev