Bandung | Jurnal Inspirasi
Penambahan 163 kasus baru pada Senin (4/5), menempatkan Provinsi Jawa Barat kembali ke posisi kedua kasus positif Covid-19 terbanyak setelah DKI Jakarta. Fakta ini agak mengejutkan karena sepekan terakhir tren penambahan kasus positif harian di Jabar mengalami penurunan, bahkan pernah tercatat nol penambahan.
Tambahan 163 kasus baru ini tersebut bahkan melampaui DKI Jakarta yang hanya bertambah 79 kasus. Dengan tambahan kasus baru itu pasien positif Covid-19 di Jabar kini berjumlah 1.252 orang. Angka tersebut memang masih di bawah DKI Jakarta dengan jumlah pasien mencapai 4.539 orang. Urutan ketiga Jawa Timur dengan jumlah pasien sebanyak 1.124 orang setelah ada penambahan 7 kasus baru.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Berli Hamdani mengatakan, lonjakan kasus baru tersebut tak lepas dari kegiatan proaktif Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, terutama dalam melakukan screening melalui tes polymerase chain reaction (PCR). “Ini salah satu strategi kita untuk menghadapi Covid-19 di Jabar supaya kita bisa menemukan kasus tersebut lebih dini dan kita bisa mengatasinya pada level yang belum membahayakan masyarakat,” ujar Berli, Senin (4/4).
Menurut Berli, saat ini, dari total 40.000 reagen PCR yang tersedia di Jabar, 5.000 di antaranya sudah digunakan. Dia menyebut, secara jumlah, tes PCR yang sudah dilakukan di Jabar sudah mengungguli provinsi lain. Lewat upaya proaktif tersebut, kata Berli, pihaknya akan terus mengoptimalkan tes PCR. Bahkan, pihaknya menargetkan akan melakukan 1.000 tes PCR setiap harinya.
“Mudah-mudahan, pekan ini kita sudah running memaksimalkan kapasitas pemeriksaan di Labkesda Jabar, termasuk di laboratorium-laboratorium lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dan bekerja sama dengan Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota,” jelasnya.
Asep Saepudin Sayyev |*