Jonggol | Jurnal Bogor
Desa Weninggalih, Jonggol, Kabupaten Bogor sudah dinobatkan menjadi kawasan industri oleh Pemda Kabupaten Bogor. Terlihat, sudah berdiri beberapa perusahaan di wilayah tadah hujan tersebut. Mulai dari perusahaan laundry, sampai perusahaan limbah sudah ada di daerah itu.
Namun belum genap sempurna menjadi kawasan industri warga Desa Weninggalih sudah mengeluhkan bau tak sedap yang dihasilkan dari perusahaan limbah. Menurut salah satu warga ASP (34), sejak PT Hijau Lestari Prakarsa Utama (HLPU) beroperasi, lingkungan jadi bau akibat limbah yang dihasilkan.
“Bau, dan sempat dibawa sama dump truck limbahnya,” ungkap ASP kepala Jurnal Bogor beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pernah ada mobil dump truck yang membawa limbah namun tidak ditutup terpal, hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang menimpa salah satu pengendara motor. Hal tersebut diakibatkan karena angkutan limbah di mobil damp truck tersebut tidak ditutupi terpal.
“Ada barang yang jatuh, gak tau apa, itu kena pengendara motor. Itu kan ceroboh namanya, belum lagi bau yang dihasilkan saat kendaraan itu lewat cukup mengganggu pernafasan kami,” paparnya.
Sementara, Kepala Desa Weninggalih, Mamat Rahmat mengakui ada perusahaan limbah yang sudah beroperasi di wilayahnya. Namun, limbah itu mau diapakan dirinya tidak terlalu paham.
“Ya ada perusahan limbah, tapi saya gak tau itu pengolahan atau apa,” katanya.
Mendapati adanya keluhan tersebut, pihak perusahaan PT HLPU mengatakan benar hal itu pernah terjadi, oleh salah satu vendornya yang ceroboh. Namun saat ini vendor tersebut tidak lagi bekerjasama dengan PT HLPU.
“Saat itu sudah kami tegur untuk ditutup terpalnya saat dia keluar, karena saat mobil keluar bukan lagi tanggungjawab kami. Tapi ternyata, belum ditutup terpal, terjadilah insiden tersebut, ‘” beber Faris, Manager Operasional PT HLPU.
Selain itu, sambung Faris, si vendor berinisial E tersebut pun melakukan penipuan terhadap beberapa kliennya dan bahkan masih menyisakan utang kepada PT HLPU. Walupun begitu pihak perusahaan akan tetap mengupayakan agar limbah yang keluar dari PT tak lagi menimbulkan bau.
“Perusahaan kami baru 8 bulan berjalan, kami akan berupaya kedepannya untuk lebih baik lagi. Dan perusahaan kami pun bukan perusahaan pengolahan limbah melainkan pemanfaatan limbah,” cetusnya.
** Nay Nur’ain