Tanjungsari | Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Antajaya, Tanjungsari, Kabupaten Bogor, menjadikan bidang peternakan sebagai fokus utama pelaksanaan program ketahanan pangan. Hal itu lantaran potensi peternakan di Desa Antajaya lebih mudah dikembangkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Desa Antajaya, Asep Darda. Menurutnya, banyaknya warga yang beternak membuat program ini lebih mudah diimplementasikan bila dibandingkan program ketahanan dalam bidang pertanian.
“Dari dahulu warga Desa Antajaya memang sudah banyak yang berternak sehingga peternakan menjadi program utama bidang ketahanan pangan,” kata Asep Darda kepada Jurnal Bogor, Kamis (26/01/23).
Menurutnya, kontur wilayah yang dekat dengan pegunungan dan rerumputan membuat program bidang peternakan lebih efektif dan efisien. Hal itu lantaran para peternak dapat mencari kebutuhan pakan ternak lebih mudah, sehingga dapat mengurangi pengeluaran pakan.
“Jadi kalau ternak sapi dan kambing para peternak dapat lebih mudah mencari pakan, karena disini dekat pegunungan dan rerumputan,” ujarnya.
Terkait program ketahanan pangan bidang peternakan tersebut, Asep Darda mengaku, Pemerintah Desa memberikan alokasi sebanyak 11 ekor Sapi dan 42 ekor Kambing yang disalurkan kepada empat kelompok ternak yang tersebar di empat dusun.
“Alhamdulilah bantuan dari desa ini sudah mulai bertambah dan produktif. Kami berharap program ini benar-benar dapat membantu perekonomian kelompok ternak,” tukasnya.
Asep mengatakan, meskipun Antajaya memiliki lahan pertanian yang luas, namun sistem pertanian yang mengandalkan tadah hujan membuat pengembangan sektor pertanian menjadi agak sulit. Karena proses pertanian hanya dapat dimaksimalkan pada saat musim hujan.
“Oleh karena itu kami fokus dalam bidang peternakan, karena memang potensi pertanian agak sulit untuk mencari sumber air sehingga tidak bisa berkelanjutan dan menunggu ketersediaan air,” jelasnya.
** Taufik / Nay