Nanggung l Jurnal Bogor
Kepala Desa Parakanmuncang, Nanggung, Kabupaten Bogor Mauludin menyoroti keberadaan proyek pembangunan Jalan Ace Tabrani Panyaungan- Nanggung. Kondisi proyek jalan yang tak diselesaikan berimbas terhadap masyarakat yang dirugikan.
Pasalnya, selama berlangsungnya pembangunan jalan itu, pihak pelaksana hanya melakukan penggalian salah satu pada bagian badan jalan saja. “Kini kondisi jalan semakin rusak karena banyak yang yang berlubang. Gak bener itu pemborong, jalan cuma digali doang dilanjutkan tidak,” kata Kades Parakanmncang kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Menurutnya, warga sangat dirugikan jika sampai jalan tersebut tidak diselesaikan. “Sudah dibongkar-bongkar, keadaan jalan terlihat berantakan gak diselesaikan,” papar Kades.
Menurutnya, jalan yang sudah kepalang dibongkar harus diselesaikan pengerjaannya. “Siapa pun itu pelaksananya harus menyelesaikan pekerjaannya karena sudah di anggarkan oleh kabupaten. Kami sangat kecewa dengan kejadian ini,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Gerakan Nasional Padjajaran (Genpar) Sambas Alamsyah mengungkapkan jalan raya Ace Tabrani itu seharusnya sudah selesai dibangun atau minimal sedang dalam tahap pengerjaan, namun kini terlihat masih dalam keadaan banyak yang berlubang.
“Dengan waktu yang ditentukan seharusnya pengerjaan jalan tersebut telah selesai. Namun kami lihat pekerjaan jalan tersebut hanya baru sebatas penggalian bahu jalan dan badan jalan,” ujar Sambas.
Sementara di papan informasi jalan sepanjang 325×300 meter merupakan proyek peningkatan jalan Panjaungan-Nanggung tercatat nominal anggaran sebesar Rp1.987.506.300 dengan batas waktu pengerjaan 120 hari dengan pihak pelaksana CV Nusantara Sentosa dengan konsultan PT Demensi Ronakon.
Menurut Sambas, ada beberapa titik bekas galian terutama di badan jalan, tepatnya di wilayah Desa Parakanmuncang sangat membahayakan bagi para pengguna jalan. “Apalagi sekarang musim penghujan, nampak terlihat galian di badan jalan digenangi air seperti kolam ikan,” cetusnya.
Masih kata Sambas, sekitar sebulan yang lalu pernah ada pengerjaan pengerasan memakai mesin.
“Waktu itu saya lihat sudah ada pekerjaan pengerasan bahkan sampai menggunakan mesin, dibarengi juga dengan dilakukannya proses penggalian di badan jalan, tetapi entah kenapa sampai saat ini belum juga ada tindakan untuk ke tahap selanjutnya, yaitu pembangunan jalan yang informasinya akan ditingkatkan dengan cara dibetonisasi,” ujarnya
Dia pun meminta kepada pihak terkait agar segera melakukan perbaikan jalan raya Ace Tabrani dan jangan sampai kondisinya bertambah parah.
Hal serupa dikatakan warga sekitar, Dudu Kamal, surat perintah pelaksanaan kerja dari DPUPR untuk proyek bangunan jalan terhitung dari 16 Juni 2022 selama 120 hari masa kelender sampai hari ini masa kerja sudah habis. Sedangkan pengerjaan jalan belum banyak dilakukan dan hanya sebatas penggalian bahu jalan dan badan jalan.
“Kami warga merasa resah. Sebab penggalian badan jalan itu kerap membahayakan para pengguna jalan,” tukasnya.
** Arip Ekon