30.5 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Vaksin Booster Bayar

Hanya Nakes, Lansia dan Peserta BPJS yang Gratis

JURNAL INSPIRASI – Pemerintah mengeluarkan dua skenario pemberian vaksin dosis ketiga atau booster yakni yang ditanggung negara dan mandiri alias berbayar pada Januari 2022 mendatang.

Pemberian booster yang gratis hanya untuk kelompok yang rentan seperti tenaga kesehatan (nakes) dan lansia, serta peserta BPJS Kesehatan.

Sedangkan untuk yang berbayar adalah masyarakat umum yang tidak masuk kategori tersebut atau seluruh warga nonlansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan.

BACA JUGA Kapolda Banten: Berandal yang Ancam Jiwa Masyarakat Tembak Ditempat

“Tahun depan kita akan bagi dua skenario vaksinasi booster, untuk vaksinasi lansia dan PBI [Penerima Bantuan Iuran] nonlansia, itu akan ditanggung negara,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI via daring, Selasa (14/12).

Budi mengklaim, langkah ini diharapkan bisa melahirkan keseimbangan di pasar dan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mengakses vaksin booster Covid-19. Budi menerangkan, jumlah vaksin booster Covid-19 yang dibiayai APBN ialah 83,1 juta, sedangkan jumlah vaksin booster Covid-19 non-APBN yang dibutuhkan adalah 125,2 juta.

“Booster ini akan kita berikan kembali berbasis risiko, yaitu orang-orang lansia, karena di mana pun di seluruh dunia booster ini dibagikan berbasis risiko, sesudah nakes [tenaga kesehatan] itu diberikan kepada lansia,” kata Budi.

BACA JUGA Bogor Tanpa Kantong Plastik Diganjar Penghargaan Smart Environment

Penyuntikan vaksin booster Covid-19 dilakukan di setiap fasilitas kesehatan (faskes), kecuali Puskesmas dan KKP yang akan fokus mengejar penyuntikan vaksin Covid-19 dosis satu dan dua. “Harga batas atas dari produk dan layanan dari vaksin booster yang non-APBN ini akan ditentukan pemerintah,” imbuhnya.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyuntik vaksin Covid-19 secara gratis bagi 181,5 juta orang penduduk. Keputusan itu diambil untuk menuntaskan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Target itu kemudian bertambah menjadi lebih dari 200 juta penduduk setelah vaksinasi diperluas ke usia remaja dan anak. Pemerintah menargetkan penyuntikan rampung akhir 2021.

Sementara semua vaksin booster harus mendapatkan izin dari WHO dan BPOM terlebih dahulu.

BACA JUGA Pemkab Terkesan Tebang Pilih

“Vaksin booster ini juga diharapkan di-review oleh ITAGI (Indonesian Technal Advisory Group on Immunization) dan ITAGI nanti akan bisa memberikan rekomendasi, yang kita harapkan bisa keluar sebelumnya,” katanya. 

Saat ini proses perizinan di WHO, BPOM, dan ITAGI masih berjalan. Sebab sampai saat ini penelitian terhadap booster masih terus dilakukan. 

“Kalau ada misalnya vaksin-vaksin ingin masuk sebagai booster ya mereka harus melakukan research atau uji klinis dan mendapatkan approval dari BPOM, dan WHO serta direkomendasikan oleh ITAGI,” ujarnya. 

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan uji terhadap tiga vaksin yang bisa digunakan sebagai booster untuk disuntikkan pada Januari 2022 mendatang. Ketiga vaksin tersebut, yaitu Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac.

BACA JUGA Tarif Biskita Tunggu Instruksi Pusat

“Sebagai vaksin booster Covid-19 secara homologus juga masih berproses pada tiga vaksin yang sudah berproses. Artinya, menggunakan data dari uji klinis yang digunakan dari luar negeri. Pertama, vaksin Pfizer ini sudah berproses untuk mendapatkan emergency use authorization sebagai booster homologus untuk usia 18 tahun ke atas. Kedua adalah vaksin AstraZeneca juga untuk booster usia 18 tahun ke atas. Kemudian yang ketiga Sinovac vaksin Coronavac untuk booster homologus untuk usia 18 tahun ke atas juga,” kata Penny.

Homolog artinya pemberian dosis booster dengan vaksin yang sama yang digunakan pada vaksinasi primer. Sedangkan, heterolog pemberian dosis booster dengan vaksin yang berbeda yang digunakan pada vaksinasi primer. 

Sementara, Penny mengungkapkan, vaksin Sinopharm masih dalam tahap praregistrasi. Sinopharm masih membutuhkan waktu agak lama untuk bisa dijadikan booster. 

**ass

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles