JURNAL INSPIRASI – Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaska) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, menggelar penutupan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
Penutupan yang digelar di aula Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor itu turut dihadiri Kepala Desa Jani Nurjaman, dosen pembimbing, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat, Kamis (2/12).
Dosen Kimia Unpak Ade Herimulyati mengatakan, dalam jangka empat bulan mereka di Desa Kalongliud untuk mengimplementasikan ilmunya terhadap masyarakat.
BACA JUGA Kondisi Sarah Perlu Perhatian Serius
“Apa yang sudah dilakukan oleh mahasiswa Himaska adalah kegiatan rutin dan mendapatkan dukungan dari Direktorat Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi untuk kegiatan mahasiswa dalam rangka kegiatan kampus merdeka belajar dan kampus merdeka,” ungkapnya.
Dengan mengusung tema peningkatan produktivitas Desa Kalongliud dengan metode urban farming sebagai implementasi desa mandiri energi dan pangan, Herimulyati memaparkan terkait program yang dijalankan.
“Mereka melakukan pelatihan dan memproduksi biogas dengan menggunakan limbah kotoran hewan, sehingga menghasilkan biogas yang bisa langsung digunakan oleh warga setempat,” paparnya.
Selain melakukan pelatihan urban farming dengan membuat fitur yang sekaligus juga bisa menjadi hiasan yang menghasilkan produk tangan seperti tanaman, yang sekaligus menghiasi desa sehingga desa bisa jadi lebih indah dengan harapan bisa jadi desa wisata.
BACA JUGA UIKA Bogor Berikan Hibah Haji dan Umrah
“Kemudian pelatihan produksi peternakan lele dengan menggunakan bioflok itu yang bisa kami lakukan sementara ini dan saya harapkan mahasiswa bisa terus memberikan bimbingan kepada masyarakat dan diikuti oleh kelompok desa yang lain,” tegasnya.
Mereka tanpa meninggalkan kuliahnya, tapi juga mereka bisa mengaktualisasikan ilmu yang telah diperoleh di kampus.
Sementara itu, Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman mengatakan, melalui PHP2D yang dilaksanakan Himaska selama empat bulan telah menghasilkan beberapa program yang berkontribusi kepada masyarakat.
“Alhamdulillah yang telah diberikan ilmu kepada masyarakat melalui rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebar di Desa Kalongliud,” ungkapnya.
Jani menyebutkan, kegiatan yang sudah dilakukan oleh Himaska adalah biogas dalam rangka pemanfaatan kotoran hewan. “Yang tadinya kotoran hewan tersebut dipandang kita tidak ada manfaatnya dengan adanya kegiatan PHP2D ini kotoran hewan tersebut bisa dimanfaatkan,” jelasnya.
BACA JUGA Viral, Pria Berseragam Dishub Diduga Pungut Retribusi
Biogas tersebut bisa dijadikan sebagai alternatif untuk memasak dan bioflok untuk budidaya ikan lele memanfaatkan halaman pekarangan rumah berikut koltikultur. Pihak desa akan menjaga semua yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa ini dan akan membuat rencana tindakan lanjutan.
“Mengingat program ini sangat positif dan sangat bagus tentunya kami akan kami lanjutkan melalui program-program desa tentunya merujuk kepada program pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.
Di tempat yang sama Ketua Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Pakuan Afriansyah mengatakan, dengan program tersebut ia dan rekan-rekannya memiliki beberapa kendala salah satunya dari sumber daya manusia (SDM).
BACA JUGA BEM RI Tolak Reuni Aksi 212 di Bogor
“Banyak sekali ya kendala-kendalanya baik dari internal tim dengan masyarakat pasti ada gesekan, semua itu bisa kita lewati dan ini salah satu indikator keberhasilan kita. Alhamdulillah sukses,” ucapnya.
Ia pun berharap, program tersebut bisa dilanjutkan oleh pemerintah desa tentunya dalam program tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
“Penutupan ini sudah sesusai harapan kita yang mana kita sudah menyelesaikan pengabdian kepada Desa Kalongliud selama 4 bulan yang mana program-program kita laksanakan ada dari biogas, vertikultur, dan bioflok sehingga bisa dikembangkan oleh pemerintah desa,” pungkasnya.
**andres