JURNAL INSPIRASI – UPT Pengelolaan Sampah 2 Jonggol mengaku kekurangan armada pengangkut sampah sehingga banyak sampah bercecer di tempat pembuangan sementara (TPS) di jalan atau bahkan di kali.
Eming Sutisna mengatakan, saat ini, UPT PS 2 Jonggol hanya memiliki 30 truk sampah. Padahal, produksi sampah mencapai lebih kurang 100 kubik per hari. Idealnya, dengan jumlah penduduk di wilayah Bogor Timur harus mempunyai minimal 40 truk sampah.
“Idealnya, kami memiliki armada lebih banyak dari jumlah armada saat ini, minimal 40 truk,” paparnya.
BACA JUGA JKPI Akan Dihadiri Presiden Joko Widodo
Masih kata dia, dengan jumlah armada saat ini, 30 truk sampah, hanya mampu mengangkut sampah sebanyak 100 kubik per hari. Masih butuh 10 armada saat ini.
“Dengan jumlah truk sampah, kami telah mempekerjakan pegawai lebih kurang sebanyak 50 petugas. Penambahan armada truk juga harus diimbangi dengan memperbanyak petugas kebersihan,” tambahnya, Senin ( 29 / 11).
Menurutnya jumlah armada saat ini masih jauh dari angka ideal dalam pengadaan truk sampah. Kondisi ini, menjadi salah satu penyebab banyak sampah berceceran dan belum masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Galuga.
BACA JUGA Menang Telak, Muhammad Nugraha Pimpin KNPI Cigudeg
“Itu menjadi penyebab banyak tumpukan sampah. Di lokasi sampahnya diangkut, tetapi di titik lainnya tidak terangkut,” jelasnya.
Sisa sampah yang tidak terangkut, sambung dia, ada juga yang masuk melalui bank sampah, sejauh ini kecamatan Cileungsi merupakan penyumbang sampah terbanyak di wilayah UPT Pengelolaan Sampah 2 ( PS ) 2 Jonggol.
“Namun, ada juga masyarakat yang buang sampah sembarang ke TPS liar,” pungkasnya.
**nay/ramses