Agen di Curugbitung Keluhkan Mesin EDC Sering Rusak
JURNAL INSPIRASI – Sejak migrasi kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari BNI ke Bank Mandiri tahun 2020 lalu tak memuaskan sejumlah agen penyalur. Masalahnya mesin EDC yang dimiliki Bank Mandiri dinilai banyak kendala seperti sering mengalami kerusakan hingga mempengaruhi lambannya penyaluran BPNT.
Salah satu agen BPNT yang berada di wilayah Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor Rivai Mazid mengeluhkan permasalahannya mesin EDC yang dikeluarkan pihak Bank Mandiri hampir satu tahun ini sering kali mengalami kerusakan.
“Karena kualitasnya jelek, hampir satu tahun ini sudah 3 kali mesin EDC itu rusak,” kata agen BPNT Desa Curugbitung Rivai Mazid kepada Jurnal Bogor, Rabu (10/11).
BACA JUGA: Menyasar ke Pelosok Kampung Jangkar, Polsek Nanggung Jemput Bola Vaksinasi
Menurutnya, bukan hanya agen yang ada di Curugbitung saja yang mengalami kondisi serupa, di luar Kecamatan Nanggung pun mungkin banyak fasilitas mesin EDC yang telah mengalami kerusakan.
Dia menilai, kualitasnya mesin EDC sangat jelek bahkan dalam satu tahun ini ketika adanya penggantian mesin EDC baru itu harus menunggu berbulan-bulan. Bahkan, kata Mazid, waktu itu mesin EDC pernah diganti, itupun harus menunggu selama 7 bulan.
“Itu pun kami desak, dan pihak Mandiri pusat merealisasikan mesin tersebut,” jelasnya.
Beberapa bulan kemudian telah dipenuhi kebutuhan mesin EDC akan tetapi baru digunakan satu kali penyaluran saja sekarang sudah bermasalah lagi. Kini keberadaan mesin sudah kembali rusak,” keluh dia.
BACA JUGA: Gerai Vaksin di Koramil Leuwiliang Layani Masyarakat Hingga Malam Hari
Mengingat secara umum kartu BPNT kalau sudah terisi saldo itu bisa diakses oleh masyarakat, setelah itu para KPM meminta pihak agen untuk segera melakukan penyaluran.
“Hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak vendor. Laporan itu sudah kami layangkan tapi lagi-lagi pihak vendor yang merupakan pengadaan barang EDC ini sangat lamban. Padahal ini kan kebutuhan para agen, jadi mesin EDC itu harus diprioritaskan,” kata dia.
Masalah mesin EDC sangat berdampak karena itukan ketika saldo sudah ada, masyarakat itu selalu mendesak agar segera menyalurkan bantuan tersebut. “Kadang kadang kami harus pinjem mesin EDC ke desa lain. lalu bagaimana mau menyalurkan kalau memang mesin EDC itu tidak ada,” paparnya.
BACA JUGA: Gercep Respon Keluhan Masyarakat, Rizki Akbar Tinjau Ruas Jalan Cikereteg
Bahkan lanjut Mazid ada juga agen disini belum pernah mendapatkan sama sekali mesin EDC,” pungkasnya.
Sementara, salah satu pegawai Bank Mandiri Latief ketika dikonfirmasi perihal tersebut tak merespons hingga berita ini diturunkan.
Arip Ekon