24.8 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Sandiaga – Bima Arya Apresiasi Produk Industri Kreatif yang Makin Keren

Bogor | Jurnal Inspirasi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Wali Kota Bogor Bima Arya melihat beragam kreatifitas anak bangsa dalam pameran di Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 yang digelar di Gedung Puri Begawan, Kota Bogor, Minggu (17/10/2021).

Salah satu momen unik adalah ketika Sandiaga Uno dan Bima Arya mampir di gerai Apikmen, salah satu produk fesyen etnik. Saat itu, Bima Arya tertarik terhadap sebuah batik kayuh berwarna hitam. Batik bermotif sepeda tersebut merupakan hasil kolaborasi Apikmen dengan pengrajin difabel. “Bagus batiknya, keren. Di traktir Mas Menteri,” ungkap Bima.

AKI 2021 yang digelar di Kota Bogor ini menghadirkan 29 kreasi terbaik dari ekonomi kreatif melalui hasil kurasi. Tampak sejumlah pelaku ekonomi kreatif menghadirkan beragam produk-produk terbaiknya, mulai dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan.

Menurut Sandiaga, program AKI 2021 merupakan bentuk apresiasi dan pengembangan usaha dari Kemenparekraf untuk para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. AKI 2021 diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia, antara lain Bogor, Bandung, Semarang, Surakarta, Banyumas, Pekalongan, Banyuwangi, Surabaya, Malang, Denpasar, Lombok, Medan, Palembang, Bandar Lampung, Makassar, dan Balikpapan.

“Dan tadi ada beberapa ide-ide bagus dari Kang Wali (Bima Arya) dan juga dari Kang Lukman Sardi yang akan kita kembangkan ke depan. Karena ekonomi kreatif ini adalah penyumbang 70 persen dari 97 persen lapangan kerja di Indonesia,” ujar Sandi.

Oleh karena itu, lanjut Sandi, Kemenparekraf akan melakukan berbagai strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi. “Apresiasi Kreasi Indonesia ini juga adalah pride of Indonesia. Ada sejumlah orientasi yang mensupport inovasi, yaitu sense of achievement, self direction, kita dorong juga bagaimana berani mengambil risiko yang berasal dari stimulus dan juga berasal dari pola kita untuk memberikan sense of security atau rasa aman,” jelasnya.

Sementara itu, BIma Arya menyatakan bahwa yang paling strategis itu adalah melakukan connecting antara potensi lokal dengan infrastruktur nasional dan program-program nasional.

“Itulah yang akan kita dorong, tidak saja di Kota Bogor, karena saya sebagai Ketua APEKSI, pemerintah kota seluruh Indonesia akan berkolaborasi dengan program pemerintah pusat, industri film, potensi destinasi wisata, UMKM dan sebagainya, dalam hal talent scouting kemudian coaching, marketing dan juga financing,” ungkap Bima Arya.

Kendala dari dinas, kata Bima, adalah talent scouting. “Kita itu kadang agak kesulitan cari yang keren-keren. Saya selalu ingatkan kepada para kepala dinas, saya bilang jangan hanya yang itu-itu saja, kita ini banyak segmennya, macam-macam. Datanya juga harus update. Parekraf punya data, UMKM punya data, Perindag punya data. Dan begitu digabung datanya banyak yang overlap,” terang Bima.

Lalu, lanjutnya, jika melakukan coaching, mentornya harus pas. “Kita senang mentornya sekelas Lukman Sardi dan Sandiaga Uno. Tapi kadang-kadang saya ingetin dinasi juga harus yang kompeten memberikan pelatihan, dia harus pelaku industri kreatif. Tapi kalau yang hanya sekedar memberikan motivasi juga buat apa,” katanya.

“Apresiasi Kreasi Indonesia ini keren. Semuanya ada di sini, talent scouting, coaching sampai financing,” pungkas Bima.

**fredyk/rls

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles