Bogor | Jurnal Inspirasi
DPRD Jawa Barat ikut mengawasi proyek Alun-Alun yang berdiri di eks Taman Topi senilai Rp13 miliar yang berasal bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Anggota DPRD Jabar daerah pemilihan (dapil) Kota Bogor, Iwan Suryawan mengatakan bahwa pihaknya meminta Pemkot Bogor menuntaskan pembangunan sesuai target. Sebab, ditenggarai progres pembangunan baru 30 persen. Sementara pekerjaan fisik harus rampung pada 7 Desember.
“Implementasi pembangunan Alun-Alun berasal dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, kita ingatkan harus diselesaikan sesuai tahun anggaran berjalan,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (26/9).
Kata dia, DPRD Jabar melakukan pengawasab khusus terkait penggunaan anggaran untuk proyek tersebut agar sesuai perencanaan dan tepat waktu.
Menurut dia, pengawasan terkait proyek itu akan dilakukan langsung oleh Komisi IV DPRD Jabar. “Jadi langsung diawasi khusus,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 31 pohon ditebang untuk pembangunan tersebut. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto meminta Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) mengkebut pekerjaan, dengan menambah jumlah tenaga kerja atau jumlah peralatan.
Sebab, ia menilai volume pekerjaan harus terus ditingkatkan tanpa menurunkan kualitas dan standar pembangunan.
Ia juga ikut menyoroti penebangan pohon yang dilakukan Disperumkim, dan bakal mengecek hal tersebut. Pasalnya, saat groundbreaking Alun-Alun Kota Bogor dan Masjid Agung beberapa waktu lalu, pihaknya langsung menanyakan Disperumkim untuk memastikan berapa jumlah pohon yang ditebang.
“Ketika itu kami menerima argumentasi bahwa pohon yang ditebang adalah pohon yang secara kualitas atau kondisi sudah layak ditebang,” jelasnya.
Kata dia, Disperumkim berjanji akan mengganti pohon yang ditebang. Jangan sampai, sambung Atang, pembangunan menggagalkan rencana konservasi pohon di Kota Bogor.
**fredykristianto