Bogor | Jurnal Inspirasi
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau SDN Otista yang atapnya di beberapa ruangan kelas ambruk. Peristiwa tersebut menjadi peringatan bagi semua untuk memastikan tidak saja protokol kesehatan tapi juga kelayakan bangunan sekolah sebelum dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Saya minta Dinas Pendidikan untuk memeriksa kembali seluruh bangunan Sekolah di Kota Bogor jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka awal Oktober nanti. Harus dipastikan bukan saja sistem protokol kesehatan siap, tapi bangunan sekolah dan semua fasilitas pendukung dalam keadaan baik,” ungkap Bima Arya.
Bima Arya menjelaskan, terkait ambruknya atap ruang kelas tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Bogor sejak Juni 2021 bahwa ada kondisi kelas yang mengkhawatirkan. Setelah itu Dinas Pendidikan merespon dengan melakukan perencanaan untuk dianggarkan perbaikan di 2022,” jelas Bima.
Sambil menunggu perbaikan dan mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, Dinas Pendidikan kemudian menutup ruang kelas tersebut dan memasang peringatan bertuliskan ‘Kelas Ini Tidak Layak Digunakan’.
“Tapi poinnya, pertama kita akan segera anggarkan gerak cepat melalui Biaya Tak Terduga (BPBD) di BPBD agar ini diperbaiki dulu untuk mengantisipasi juga pembelajaran tatap muka secara bertahap,” ujarnya.
Bima Arya juga meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi untuk memasukan checklist kelayakan bangunan dan fasilitas pendukung lainnya sebelum PTM di mulai awal Oktober 2021.
“Dicek lagi untuk pemeriksaan fisik bangunan sekolah dari SD, SMP sampai SMA, menjelang PTM. Sekarang dilakukan checklist persiapan tatap muka awal Oktober. Ini memberikan peringatan kepada kita bahwa mungkin saja selama PJJ ada kondisi-kondisi yang tidak termonitor. Maka itu satu dua minggu ke depan kita fokus mengecek lagi sekolah secara menyeluruh jangan sampai kemudian terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ketika tatap muka,” pungkasnya.
** fredykristianto