Ungkap Kasus Penganiayaan Satwa Kudanil TSI dan Pengrusakan Hutan
Bogor | Jurnal Inspirasi
Belum lama ini Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang didampingi oleh pihak Managemen Taman Safari Indonesia (TSI) memberikan penghargaan kepada Kapolres Bogor atas keberhasilannya dalam mengungkap kasus penganiayaan satwa di Taman Safari Bogor serta keberhasilannya dalam mengungkap kasus perambahan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pemberian penghargaan ini atas dasar dan penilaian bahwa Polres Bogor ini telah membantu penegakan hukum, seperti halnya dalam kasus mulut satwa kuda nil yang dilempari botol plastik oleh pengunjung beberapa waktu lalu di Taman Safari Indonesia (TSI).
“Polres Bogor telah membantu kita dalam proses-proses penegakan hukum,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK, Wiratno kepada media, di Mapolres Bogor, Selasa (7/9/2021).
Wiratno mengatakan penghargaan ini diberikan sekaligus memperingati Hari Konservasi 10 Agustus. Wiratno mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya sudah memberikan 1.450 lebih penghargaan ke berbagai pihak seperti TNI, Pemda, Polisi dan lain-lain.
Wakapolres Bogor Kompol Marwan Fajrin menambahkan bahwa kedua kasus di Bogor tersebut kini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan kemudian dilanjutkan ke meja hijau.
“Semuanya sudah, sudah ditangani reskrim dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan dan pengadilan, untuk kasus penganiayaan satwa ini bisa dikenakan pasal UUD Konservasi No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya,” kata Kompol Marwan Fajrin.
Dalam penyerahan penghargaan ini, piagam ditujukan kepada Kapolres Bogor dan Kasat Reskrim beserta para anggotanya. Dan Penyerahan ini disaksikan langsung oleh DIrektur Taman Safari Indonesia Jansen Manangsang.
** Handy Mehonk
