Nanggung l Jurnal Inspirasi
Jembatan permanen jalur Kampung Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya menuju Kampung Nangela, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung terputus. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (6/9) malam, pukul 19:00 WIB.
Akibat hujan lebat yang cukup lama disertai luapan aliran sungai kali Cidurian sehingga berdampak terputusnya jembatan penghubung yang biasa digunakan aktivitas bagi ke dua warga desa di wilayah itu.
“Penyebab lain ambruknya jembatan karena kontur tanah tebingan tepatnya bagian jembatan juga terlihat sangat labil,” ujar Kepala Desa Nanggung Muhamad Sodik kepada Jurnal Bogor, Selasa (7/9).
Atas kejadian ini akses masyarakat kedua desa lumpuh total. “Hujan deras dan banjir kemungkinan bisa kembali terjadi diharapkan sejumlah warga yang tidak jauh dengan bantaran kali untuk meningkatkan kewaspadaan,” pinta Sodik.
Jembatan tersebut dibangun pada tahun 2019 kini kondisinya porak poranda dihantam derasnya daerah aliran sungai kali Cidurian. ” Di atas bentangan kali Cidurian sepanjang 30 meter jembatan itu porak poranda,” timpal staf Desa Nanggung Andri.
Atas musibah terputusnya jembatan tersebut pihak Pemerintah Desa Nanggung dengan Desa Urug tengah membahas soal rencana kerjasama kedepan. Pihak kecamatan Nanggung dan BPBD Kabupaten Bogor terlihat hadir guna melakukan asesmen.
Korban terdampak banjir dari kali Cidurian yang berlokasi di Bampung Banar RT 04/ RW 09 Desa Nanggung. “Dari 7 KK 27 jiwa sebanyak 6 unit rumah rusak sedang secara keseluruhan. Termasuk bangunan tempat ibadah musolah Nurul Iman mengalami rusak berat,” jelas Khaerudin tim Asesmen BPBD Kabupaten Bogor.
Kendati begitu, kata dia, bangunan tersebut saat ini belum diperbaiki. Sementara kebutuhan dasar logistik tanggap darurat yang dibutuhkan yaitu berupa terpal.
** Arip Ekon