Bogor | Jurnal Inspirasi
PT Sentul City Tbk (Perseroan) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 286,8 Miliar pada semester 1 tahun 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu tercatat rugi 237,9 Miliar atau terjadi kenaikan yang spektakular sebesar 221%. Perolehan laba ini ditopang oleh lonjakan pendapatan menjadi Rp 2,4 triliun atau tumbuh sebesar 1.435,8% (YoY) dibandingkan pendapatan pada semester 1 tahun 2020 sebesar 159,3 Miliar.
“Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang dilanda efek negatif pandemi Covid-19 dan terpuruknya daya beli konsumen, pada semester 1 2021 Perseroan telah berhasil melaksanakan ekspansi bisnis serta langkah-langkah perbaikan kinerja seperti penghematan biaya dan penjualan aset strategis sehingga pendapatan Perseroan di semester 1 2021 sebesar Rp 2.4 Triliun, sudah melampaui total penjualan keseluruhan tahun 2020 sebesar Rp 452 miliar,” jelas Tjetje Muljanto, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk dalam keterangan persnya.
Menurut Tjetje, pada semester 1 2021 kenaikan tersebut salah satunya berasal dari penjualan properti investasi yakni AEON Mall yang negosiasinya sudah direncanakan sejak lama. Hal ini membuktikan bahwa perseroan masih mendapat kepercayaan yang baik dari investor berskala internasional yakni investor Jepang yang sangat selective dalam mengambil keputusan bisnisnya.
Tjetje menjelaskan, pada semester 1 2021 total liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp 6,4 triliun, turun Rp 1,7 triliun atau sebesar 21 % Yt D dari total liabilitas di akhir tahun 2020 yakni sebesar Rp 8,1 triliun. Dari jumlah tersebut liabilitas jangka pendek turun sebesar Rp 173 miliar atau 5,3% YtD dari Rp 3,270 triliun per Desember 2020 menjadi Rp 3,097 triliun di semester 1 2021.
Kata Tjetje, data ini menggambarkan bahwa perseroan tetap komit dalam memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga sehingga berdampak pada penurunan kewajiban perseroan yang cukup signifikan. Hal ini tergambar dalam ratio Total Aktiva dibanding Total kewajiban per Semester 1 2021 sebesar 187%.
“Dengan mencatat laba yang sangat fantastis ini membuktikan bahwa walaupun dimasa pandemic covid-19 saat ini, perseroan tetap berupaya mengeksploitasi potensi dan peluang bisnis melalui berbagai strategi ekspansi baik penjualan unit apartment & housing maupun land bank yang dimiliki perseroan serta kerjasama bisnis yang saling menguntungkan dengan para investor ternama baik nasional maupun internasional dalam bentuk KSO, revenue sharing, sistem sewa lahan maupun jual beli putus,” jelasnya.
PT. Sentul City, menurut Tjetje akan tetap fokus pengembangan wilayah perkotaan hijau yang inovatif dan berkesinambungan dengan memberikan kenyamanan bagi penghuni dan pengunjung untuk “live, play, work & visit.” Didukung dengan masterplan yang terpadu dan fasilitas-fasilitas yang menarik, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan Sentul City sebagai tujuan utama hunian, pariwisata, dan investasi yang mendukung pengembangan wilayah Sentul Selatan dan sekitarnya dengan konsep “one stop living”.
Tjetje memaparkan, Sentul City juga akan mengembangkan kawasan baru di area sekitar 250 Hektar. Untuk itu, pihaknya membuka peluang kerja sama dalam bentuk strategic partner dengan beberapa pengembang besar lokal maupun internasional.
Adapun, master plan dan izin kawasan baru tersebut telah disahkan oleh pemerintah Kabupaten Bogor. Manajemen Sentul City juga akan segera memaparkan action plan untuk memulai proyek raksasa tersebut, sehingga dapat meraih peluang bisnis demi kepentingan stakeholders.
** Fredy Kristianto