28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Petugas Kewalahan, Warga Berdesakan Ambil BST

Ciampea | Jurnal Inspirasi

Dampak pandemi Covid-19 khususnya kesulitan ekonomi benar-benar dirasakan warga Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ke-5 dan 6 atau bulan Mei hingga Juni 2021 sebesar Rp 600 ribu pada Minggu pagi (1/8/2021), tampak menimbulkan kerumunan. Bahkan warga yang mengantre sejak pagi itu berdesakan saat masuk ke ruang aula Kantor Desa Bojong Rangkas hingga petugas yang berjaga kewalahan.

Bantuan tersebut diberikan pemerintah kepada warga yang terdampak pandemi Covid 19. Bantuan tersebut sebelumnya  dibagikan di Kantor Pos, namun banyak terjadi kerumunan yang amat parah sehingga dialihkan di setiap desa, meksipun demikian antrean yang tidak teratur di desa juga masih ditemukan.

Salah seorang warga, Kulsum (45) yang sejak pukul 08.00 sampai 12.30 Wib sembari mengais anak perempuannya yang masih balita itu rela antre demi mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu.

“Sejak pagi ini sambil bawa anak kalau gak dibawa nangis soalnya masih konsumsi susu ASI. Jadi terpaksa dibawa meksipun takut Corona,” katanya.

Kulsum menceritakan ia mendapatkan Bansos bernam BST itu karena memang ia terdampak pandemi Covid-19. Karena suaminya saat ini yang bekerja sebagai karyawan swasta bekerja tidak normal seperti biasa.

“Kerjanya seminggu cuma 3 kali, jadi berpengaruh pada  penghasilan, paling uang bantuan ini buat memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Sementara menurut Lisna, ia antre sejak pagi dan baru mendapatkan bantuan pada siang hari. Ia sendiri saat antre warga berebut untuk masuk ke ruang aula lantaran takut tidak kebagian. “Tadi pagi antrean banyak, saya aja dari pagi baru siang hari ini baru dapat, kalau saya uangnya buat dagang karena suami sudah diberhentikan,” katanya.

Sementara menurut petugas pembagian BST di Desa Bojong Rangkas, Asep Saepudin terkait antrean yang sempat terjadi dan berdesakan, pihaknya sudah mengatur jadwal antrean, namun karena warga yang tidak sabar akhirnya berdatangan pada waktu bersamaan.

“Hal itu yang membuat antrean berdesakan, tapi meksipun demikian pembagian tetap dilaksanakan dan petugas langsung mengatur antrean,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles