Lebak | Jurnal Inspirasi
Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor Yusral Tahir menyampaikan setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai komoditas yang diproduksi dan diperdagangkan oleh masyarakat setempat. Produk ini layak dijadikan komoditas unggulan daerah dengan menyertakan nama daerahnya.
Hadir membuka Pelatihan Manajemen Penyuluhan bagi Aparatur dan Pelatihan Manajemen Agribisnis bagi Non Aparatur di Rangkasbitung, Yusral menuturkan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak komoditas pertanian seperti pepaya, jambu, rambutan, durian dan manggis serta produk perkebunan kelapa sawit yang harus dijadikan komoditas unggulan khas Kabupaten Lebak..
“ Produk – produk tersebut baiknya ada penamaan yang menjadi perwakilan atau ciri khas Kabupaten Lebak. Ini yang menjadi salah satu tantangan Dinas Pertanian, para penyuluh dan petani kedepan, “ ungkapnya, Senin (14/06/2021).
Ia melanjutkan jika melihat trend sekarang dimana konsumsi masyarakat sangat menghargai unsur kreatifitas yang menjadikan suatu produk berbeda karena adanya keunikan corak budaya atau kekhasan citarasa daerah tertentu. Adanya unsur keunikan lokal atau kekhasan daerah ini merupakan daya saing suatu produk yang akan memberikan nilai jual tinggi.
“kita harus bersama-sama menonjolkan produk khas Kabupaten Lebak di pasar nasional dan internasional” tambah Yusral.
Yusral menegaskan kehadiran program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) menempatkan Dinas Pertanian, penyuluh pertanian, dan petani bersama-sama berperan dilapangan sebagai ujung tombak program-program pertanian nasional, seperti program Gratieks dan KUR.
Mengingat pentingnya peran tersebut maka perlu adanya Super Tim yang terdiri dari aparatur dan pengusaha pertanian, guna memanage agribisnis, memanage penyuluhan targetnya sama yaitu bagaimana produk pertanian Kabupaten Lebak bisa masuk ke pasar internasional, kata Yusral.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyambut positif kegiatan pelatihan manajemen ini.
Kata Rahmat Di era 4.0 penguasaan teknologi sangat penting bagi petani guna melaksanakan pemasaran secara digital dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
” Pelatihan yang diselenggarakan oleh PPMKP di lingkungan Distan Kabupaten Lebak merupakan hal yang bermanfaat dan sangat kami butuhkan, “ ucapnya.
Guna meningkatkan pengembangan budidaya komoditas ungulan lokal di berbagai daerah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), terus mendorong pengembangan kawasan buah lokal. Untuk mengembangkannya kata Mentan setiap daerah harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah. Bahkan harus dikelola secara komprehenship dari hulu hingga hilir.
Setiap daerah memiliki ciri khas sendiri sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk buah lokal yang dikembangkan, “ ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian mengidentifikasi produk pangan lokal di daerah masing-masing (spesifik lokasi).
“Diperlukan penyuluh yang andal untuk melihat peluang meningkatkan produktivitas yang bermakna meningkatnya kualitas, kuantitas dan kontinuitas, “ tuturnya.
** Yudi Ils/PI/Regi – PPMKP