Citeureup | Jurnal Inspirasi
Kali Lulut jadi destinasi wisata gratis pada akhir pekan, baik warga Perumahan Puri Harmoni Pasirmukti maupun warga diluar Perum. Warga kerap kali memadati kali tersebut baik untuk berenang ataupun hanya sekedar berswa foto saja.
Salah satu pengunjung yang merupakan warga luar Bogor, Dimas mengatakan kedatangannya karena kebetulan sedang berlibur ke rumah saudaranya, namun melihat suasana kali yang ramai menjadikannya penasaran untuk mengambil foto di lokasi kali tersebut.
“Ini pertama kali turun ke kalinya sih, biasanya cuma liat dari atas aja, dan gak sampe turun ke kali, karena suasananya juga mendukung dan air kalinya juga cukup bersih jadi membuat saya penasaran untuk turun sekedar berswafoto,” kata Dimas, Minggu (30/05)
Menurutnya, kondisi alam yang masih asri sudah mulai jarang sekali ditemuinya apalagi di seputar Tangerang yang merupakan tempat tinggalnya. ” Kalo disono (Tangerang) sudah agak jarang kali yang masih asri seperti ini, jadi seneng aja liatnya, selain memang ramai juga warga perumahan yang ikut mandi disini,” jelas remaja 19 tahun tersebut.
Senada, Harun warga asli mengatakan dahulunya kali Lulut ini memang sering dipakai warga untuk mandi dan mencuci, seiring perkembangan zaman dengan banyaknya perumahan, warga juga sudah mulai jarang main ke kali.
“Ini tempat saya kecil main air, dan di area sebelah sana langganan warga untuk mengambil air jika musim kemarau tiba, juga tak jarang warga kampung mandi dan mencuci disini,” jelas Harun (24).
Menurutnya, walaupun sering memakan korban setiap tahunnya, dirinya berharap mitos mistis yang melekat jangan didramatisir dan menjadikan kali ini angker karena sejatinya kehati-hatian saja yang harus diutamakan jika main di lokasi kali tersebut.
Pernah ada korban meninggal terutama di areal Curugnya, namun lebih baik pengunjung lebih waspada ketika main di kali apalagi jika sudah mendung, lebih baik naik ke atas karena khawatir ada air bah dari hulu ke hilir yang tidak bisa kita prediksi.
“Begitupun hal mistis yang masih melekat yang kita sebagai manusia jangan mengotori wilayah ini, selain mencemari lingkungan juga memang tidak enak dilihat jika kali yang masih bersih ini dikotori sampah.”
“Jaga bahasa, tatakrama dan kebersihan, karena itu untuk diri kita sendiri, saya berharap warga senantiasa menjaga keasrian kali Lulut ini sekalipun sudah dikelilingi oleh Perumahan,” pungkas Harun penuh harap.
** Nay Nur’ain