34.2 C
Bogor
Tuesday, November 26, 2024

Buy now

spot_img

PT. PPLI Sampaikan Permohonan Maaf

Klapanungga| Jurnal Inspirasi

PT Prasadha Pamulah Limbah Industri (PPLI) menyampaikan permohonan maaf, Senin (22/3), kepada masyarakat yang terdampak bau. Melalui siaran pers yang disampaikan oleh Arum Tri Pusposari selaku Public Relations Manajer PT. PPLI, perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) terintegrasi.

“Kami menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas insiden yang terjadi pada hari Jumat, 19 Maret 2021 sekitar pukul 17.30 WIB. Insiden yang dimaksud adalah timbulnya uap berlebih dan bau menyengat yang muncul akibat dari proses pengolahan limbah B3 di fasilitas pengolahan limbah terpadu PT. PPLI yang berlokasi di Bogor,” ujar Arum dalam keterangannya, Senin (22/3).

Menurut Arum, insiden yang terjadi langsung ditangani oleh Tim Tanggap Darurat perusahaan hingga dampak kepada masyarakat sekitar bisa teratasi. “Saat ini PT. PPLI dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLH) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor melakukan investigasi lebih lanjut, dan hasil investigasi akan dikomunikasikan oleh PT. PPLI dengan segera,” jelasnya.

Lebih jauh, Arum memaparkan, Presiden Direktur PT. PPLI, Yoshiaki Chida memberikan instruksi langsung kepada seluruh departemen terkait operasional pengolahan limbah B3 untuk bertindak juga segera melaksanakan tindakan korektif dan preventif yang dianggap perlu. “Fokus kami saat ini adalah kenyamanan dan keamanan masyarakat sekitar lokasi PT. PPLI di Klapanunggal dan sekitarnya, juga meminimalisir dampak terhadap operasional pelanggan kami. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ini,” paparnya.

Arum menuturkan, sebagai tindakan permohonan maaf terhadap masyarakat, PT. PPLI menurunkan 1 dokter dan 2 perawat klinik perusahaan untuk membantu penanganan di Puskesmas Desa Nambo. “Sejauh ini kita sudah menerima laporan dan menangani sebanyak 56 orang yang mengeluhkan gangguan pernafasan, yang mungkin akibat kejadian kemarin,” kata dia.

Arum menambahkan, selain di Puskesmas Desa Nambo, masyarakat pun diizinkan datang ke klinik khusus yang ada di perusahaan tersebut. “Gak harus warga Desa Nambo, siapa aja secara umum boleh dateng kesini,” tukasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles