Bojong Gede | Jurnal Inspirasi
Puluhan simpatisan dan pendukung H. Muslih, bakal calon (bacalon) Kades Rawa Panjang yang tidak lolos tahapanĀ seleksi, Rabu siang (9/12), melakukan aksi ujung rasa di depan kantor Sekretariat Pemilihan Kepala Desa Rawa Panjang. Mereka menuntut panitia Pilkades transparan atas tidak lulusnya Bacalon yang didukung.
Para simpatisan, dan pendukung menduga panitia tidak transparan dalam melaksanakan tahapan seleksi. Dalam aksi tersebut juga kantor sekretariat dilempari telor busuk hingga pembakaran ban. “Panitia tingkat desa harus transparan dan profesional kenapa calon yang kami dukung tidak lolos di tingkat kecamatan, padahal di tingkat desa sudah lolos kenapa bisa terjadi seperti itu,” tegas Koordinator Aksi, Ivan, Rabu (9/12).
Ivan menambahkan, saat itu ada 7 bacalon. Yang lolos 5 calon, dan 3 bacalon yang tidak lolos termasuk H Muslih. “Selain itu juga padahal calon yang saat ini lolos itu berkas masih ada yang belum lengkap,” tambahnya.
Ivan pun menyayangkan, sikap panitia yang seolah cuek atas segala protes yang dilakukan simpatisan dan pendukung H Muslih. “Intinya kami meminta transparansi dan profesional panitia dan kami menilai panitia saat ini cacat hukum,” tegasnya.
Sementara itu Camat Bojong Gede Dave Huntomi saat dikonfirmasi mengatakan, pada prinsipnya pihak panitia sudah sesuai menjalankan tahapan Pilkades dan saat itu bacalon yang tidak lolos pada saat pengumuman seleksi sudah menerima dan menandatangani. āMungkin para pendukung tidak menerima sehingga ada ketidakpahaman,ā kata dia.
** Cepi Kurniawan