Ciawi | Jurnal Inspirasi
Produk unggulan yang dihasilkan petani Indonesia memerlukan promosi agar dapat memasuki pasar ekspor negara – negara Uni Eropa. Untuk itu Atase Pertanian KBRI Brussel dan wilayah kerjanya diminta untuk menjadi Duta promosi atau promotor bagi produk – produk unggulan Indonesia agar bisa diekspor.
Hal tersebut diungkapkan Endang Setyowati Thohari anggota Komiisi IV DPR RI dalam program webinar Brokoli (Ngobrol Asyik Via Online), Senin, (16/11). “ Atase pertanian bisa juga menjadi duta promosi bagi produk – produk unggulan kita agar bisa ekspor. Karena tanpa promosi produk kita hanya bisa bergelut dinegeri sendiri, “ tegasnya.
Kata Dia Indonesia memiliki produk buah – buahan eksotik tropis seperti mangga, salak, manggis dan lain – lain yang sangat disukai masyarakat Uni Eropa (UE). Namun sangat disayangkan ekspor komoditas tersebut ke UE masih belum maksimal.
“ Indonesia memiliki produk hortikultura buah-buahan tropis seperti mangga, salak, manggis dan lain-lain yang memiliki potensi besar untuk di ekspor ke Uni Eropa. Namun ekspor yang telah dilakukan selama ini belum maksimal, padahal orang Eropa, mereka suka buah – buahan tropis “ ungkapnya.
Bahkan beberapa komoditas unggulan seperti petai dan jengkol yang di Indonesia seolah – olah kurang berharga tetapi sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan Asia yang sedang belajar di UE salah satunya di Perancis.
Untuk itu dibutuhkan dorongan dan kepedulian pemerintah agar bisa memperlancar ekspor. Iapun berharap Atase pertanian dan juga pihak – pihak terkait bisa mendorong agar komoditas – komoditas tersebut bisa masuk ke UE.
Endang menengarai beberapa hal yang menghambat ekspor diantaranya peraturan – peraturan serta banyaknya pelabuhan – pelabuhan di Indonesia yang infrastrukturnya tidak mendukung untuk ekspor. Untuk itu penting adanya perluasan dan penambahan pelabuhan.
Mengenai rempah – rempah Indonesia Endang menekankan agar pemerintah meningkatkan proteksi terhadap rempah – rempah Indonesia yang diakui dan bahkan dipatenkan negara lain. Diakuinya komisi yang membidangi pertanian, kehutanan, perikanan dan lingkungan hidup ini sekarang sedang memproteksi rempah – rempah yang dipatenkan Shiseido.
“ Ini menjadi PR kita bersama. Komisi IV bekerjasama dengan perusahaan – perusahaan untuk mengembangkan bagaimana potensi lokal ini bisa menjadi unggulan yang bisa diekspor menjadi bahan baku untuk pembuatan pewangi, “ ucapnya.
Endang menambahkan potensi Litbang Pertanian dengan para penelitinya dan juga Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berperan penting dalam peningkatan ekspor komoditas pertanian. Untuk itu DPR akan memberikan dukungan berupa kenaikan anggaran.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kemajuan setiap negara tidak lepas dari perkembangan riset yang diterapkan. Menurut Mentan SDM dan Litbang menjadi subsektor yang penting dalam kemajuan pertanian Indonesia pada saat ini
Sejurus dengan Mentan, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menuturkan BPPSDMP akan mengerahkan petani, penyuluh dan pelaku pertanian lainnya untuk menggenjot ekspor. Dedi meyakini jika kekuatan utama pertanian Indonesia berada di pundak petani dan penyuluh. Oleh karenanya, perlu program penguatan SDM pertanian Indonesia, utamanya petani dan penyuluh. Ia menegaskan jika pembangunan pertanian harus dimulai dengan kebangkitan SDM petani dan penyuluhnya.
** Miko Hrj/Regi/PPMKP