28.7 C
Bogor
Monday, November 25, 2024

Buy now

spot_img

Dianggap Ada yang Manfaatkan Program, Dandim 0621 Kabupaten Bogor Angkat Bicara

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Dandim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Sukur Hermanto akhirnya angkat bicara mengenai simpangsiur pemberitaan yang beredar di masyarakat perihal program Karya Bhakti Skala Besar TNI, saat ditemui Jurnal Bogor di ruangannya, Senin (16/11).

Letkol Sukur Hermanto menjelaskan bahwa Kodim hanya menjalankan program Karya Bhakti Skala Besar di jalur Hambalang sepanjang 1,1 km, dan armada yang dibawa itu memiliki ciri khusus seperti tulisan dan tanda pengenal yang harus digunakan oleh pengendara.

“Material tanah memang kita buang keluar dadap untuk pengurukan, jika tidak kita keluarkan akan jadi gundukan baru, walaupun kita buang keluar tapi kita tidak komersilkan, justru kita mengeluarkan anggaran untuk mengeluarkan material pembukaan jalan jalur Puncak 2 Hambalang,” kata Dandim.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak bekerja sama dengan pihak swasta atau pengusaha penggali lainnya yang memanfaatkan program pemerintah. “Kita hanya terfokus pada program kami dengan anggaran yang kami punya, perihal adanya pengusaha yang ikut menggali di lokasi tersebut itu diluar sepengetahuan kami dan diluar tanggung jawab kami.”

“Kekisruhan yang sempat ada kita sudah selesaikan atau jelaskan baik dengan masyarakat maupun dengan aparat desa setempat bahwasannya kita hanya membuka jalur untuk Puncak 2 dan itu hanya sepanjang jalan dengan panjang 1,1 km, adapun armada yang kita gunakan itu maksimal 60 rit/hari, itu pun jika cuaca cerah, jika cuaca hujan  kita tidak mengelurkan material dari lokasi, program ini dengan masa kerja 50 hari”.

“Namun melihat situasi sudah hampir rampung kami pastikan dalam waktu 4 hari kedepan terhitung dari sekarang program TNI Karya Bhakti Berskala Besar selesai, jika masih ada mobil yang keluar mengangkut material tanah dari lokasi tersebut itu bukan kami (Kodim),” tegasnya.

Senada, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kapten Infanteri Andika menjelaskan bahwa saat terjadi polemik di lapangan dengan adanya program Karya Bhakti Skala Besar ini sudah dijelaskan jika pihaknya hanya membuka jalur Puncak 2 Hambalang, dan itu sudah dilakukan rapat pertemuan di Lorin Hotel, baik untuk penggunaan akses jalan maupun untuk sistem keluar material tersebut.

“Banyaknya yang mengutip nama Kodim itu kami pastikan oknum yang berlindung dalam program Karya Bhakti ini, karena saat selesai kesepakatan dengan desa dan masyarakat, terjadi pertemuan kembali antara Kepala Desa Hambalang dan Kadumanggu dengan para penggali diluar  program TNI tersebut, dan kami tidak menghadiri pertemuan tersebut karena itu bukan kewenangan kami,” jelas Andika.

Menurutnya, saat itu Kodim sudah menindak tegas adanya mobil yang masuk selain dari Kodim, tindakan yang dilakukan adalah mengeluarkan isi tanah dari mobil tersebut, karena didapati tidak mengantingi izin dan supir tidak memiliki kartu yang diberikan.

“Pekerjaan Karya Bhakti ini sekitar 4 hari lagi kami selesaikan, jadi ketika masih ada mobil yang membawa material tanah itu bukan program TNI, silahkan bisa langsung cek lapangan dan tanyakan kepada aparat desa dan muspika setempat jika 4 hari dari sekarang masih ada aktivitas galian di jalur tersebut, kita punya anggaran sendiri untuk program sendiri untuk program Karya Bhakti Skala Besar tersebut, dan kami pastikan armada kami saat keluar dari lokasi kondisi ban sudah bersih tidak membawa tanah,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles