Bogor | Jurnal Inspirasi
Walikota Bogor, Bima Arya meminta agar warga untuk menghindari kawasan yang rawan pohon tumbang. Di antaranya Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda, Jalan Pajajaran, dan Jalan Ir. H Djuanda.
“Itu adalah titik-titik rawan pohon tumbang. Jadi warga diimbau untuk tak melintasi kawasan itu saat cuaca ekstrem,” ujar Bima Arya kepada wartawan, Senin (2/11).
Menurut Bima, Pemkot Bogor terus melalukan pengawasan pohon mana yang perlu ditebang. Mengenai korban luka akibat pohon tumbang, Bima berjanji akan memberikan santunan kepada para korban. “Ada santunan, ada asuransi. Aturan dari kita begitu,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PPP, Akhmad Saeful Bakhri (ASB) mempertanyakan kinerja Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) mengenai pengawasan terhadap pohon yang diberi tanda kartu kuning atau merah. “Kalau memang sudah kuning ataupun merah, dan sudah membahayakan lebih baik ditebang saja. Apalagi saat ini Indonesia tengah diterjang badai La Nina,” ucapnya.
Ia menegaskan, pemerintah melalui dinas terkait perlu melakukan langkah-langkah mitigasi dengan cara melakukan pencegahan dari hulu ke hilir. “Bukan hanya soal pohon tumbang, tetapi soal banjir. Sebab, curah hujan saat ini begitu tinggi,” ungkapnya.
Kata dia, pemerintah daerah dan masyarakat harus rajin memantau situs BMKG agar dapat mengambil langkah antisipasi cepat. Namun yang terpenting, sambung ASB, Pemkot Bogor melalui OPD terkait harus menindak tegas oknum-oknum yang memaku pohon dan memasanginya dengan spanduk-spanduk.
“Sebab itu dapat mengakibatkan kambium dalam tubuhnya menjadi rusak, akibatnya pohon menjadi cepat rusak karena rentan terhadap penyakit. Kekuatan kayu pun akan berkurang sebab mudah terinfeksi penyakit seperti jamur dan bakteri karena banyaknya pintu bagi hama dan penyakit pada kulit pohon. Itu yang menjadi faktor pohon bisa tumbang,” tutur ASB.
** Fredy Kristianto