Nanggung l Jurnal Inspirasi
Warga Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung kembali mempertanyakan jalan menuju tempat bersejarah Situs Prasasti Jambu Batutulis yang diterjang longsor beberapa waktu lalu, namun hingga sekarang belum ada penanganan dari Pemkab Bogor.
Keluhan pun datangnya dari warga desa sekitar, Erwin Jamaludin yang meminta untuk segera ada penanganan serius. Pasalnya, musibah longsor mengakibatkan penyempitan jalan dan kejadiannya berturut turut dari Januari 2020 lalu. ” Kejadian longsornya sudah lama, namun belum ada perbaikan,” kata Erwin kepada Jurnal Bogor, Rabu (14/10).
Kami juga tahu, kata Erwin, beberapa pekan lalu pihak UPT pada Dinas PUPR sudah datang survei lokasi jalan Batutulis yang terdampak longsor. ” Sepertinya diukur mah sudah oleh pihak UPT, tetapi sudah mendekati tahun 2021 jalan itu masih terlihat rusak,” keluh Erwin.
Erwin Jamaludin yang merupakan ketua LPM Desa Batutulis meminta dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan jalan menuju tempat bersejarah ini.” Kashian pengunjung atau warga petani yang melintas di jalan itu,” imbuhnya.
Sementara, Pengawas UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI Cigudeg H.Idris mengaku sudah survei berikut pengukuran jalan akibat longsor menuju Prasasti Batutulis. ” Sekitar 3 pekan kami diperintahkan pimpinan untuk survei lokasi jalan Batutulis, tetapi untuk realisasi tidaknya silahkan tanyakan langsung sama pimpinan, kami tidak punya kewenangan untuk menjawab soal itu,” ujar dia.
Tetapi begini, kata Idris, lokasi jalan yang diajukan kalau sudah disurvei, memang belum tentu dibangun, cuman rata ratanya kalau sudah survei terus diukur itu biasanya ada realisasinya,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi via teleponnya, Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Cigudeg Punti Minesa mengatakan, pihaknya masih fokus menangani insfrastruktur jalan pasca bencana di wilayah Kecamatan Sukajaya.
“Untuk jalan yang ke Situs Batutulis sekitar 2 minggu lagi nanti saya kasih kabar, kalau kuotanya cukup kita langsung geser penanganan ke jalan itu. Pokoknya 2 minggu lagi saya kabarin pasti engganya,” pungkasnya.Â
** Arip Ekon