jurnalinspirasi.co.id – Diduga akibat salah kaprahnya konsep lingkungan yang dilakukan Cafe Daun di Desa Megamendung, Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor berdampak buruk terhadap warga yang ada di bawahnya.
Sebuah video yang diunggah oleh seorang ibu-ibu warga isetempat, akibat hujan yang terus mengguyur wilayah Puncak, pemukiman warga yang berada di Kampung Pasirpanjang, Desa Jogjogan kebanjiran oleh air yang bercampur lumpur yang berasal dari lokasi cafe tersebut.
“Waduh ini tolong aparat baik itu Kepala Desa maupun aparat lainnya supaya melakukan tindakan. Ini banjir dari lokasi Cafe Daun, ini gimana kita. Padahal kejadian ini hujannya belum besar, ” ujar seorang ibu di video tersebut.
Terlihat beberapa lelaki warga setempat turun ke jalan yang dibanjiri bercampur lumpur itu.
“Kalau tidak dihentikan aktivitas disana, warga bisa lapor ke pak KDM ini. Karena ini cukup membahayakan warga sekitar. Air minum pun menjadi kotor. Tolong aparat periksa perijinannya, ” imbuh ibu- ibu itu.
Aktivitas di cafe tersebut, lokasinya merupakan wilayah Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung. Tetapi, kontur kemiringan tanahnya tumpah ke wilayah Kampung Pasirpanjang di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua.
Adanya hal ini, Suyudi, dari Walhi Jawa Barat menyebutkan, wilayah Puncak merupakan wilayah yang terus dipantau oleh berbagai pihak, baik itu oleh aparat maupun para pemerhati lingkungan.
“Adanya kejadian tersebut, masyarakat di Puncak benar benar harus waspada. Begitu juga, bagi aparat penegak perda yaitu Pol PP mulai dari tingkat kecamatan hingga di tingkat Kabupaten Bogor, harus melakukan tindakan sebelum terjadi bencana yang lebih besar, ” pungkasnya.
Pihak Cafe Daun sendiri belum memberikan keterangan perihal kejadian tersebut.
(Dadang Supriatna)

