28.3 C
Bogor
Tuesday, December 9, 2025

Buy now

spot_img

Aceh Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Gelombang Solidaritas Terus Mengalir

Jurnal Bogor – Banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh sejak akhir November 2025 terus menyisakan duka mendalam. Ratusan warga dilaporkan meninggal dunia, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka, hilang, atau terpaksa mengungsi akibat rusaknya rumah dan infrastruktur vital.

Hingga 4 Desember, total korban dari berbagai kabupaten, termasuk Pidie dan Pidie Jaya, terus bertambah seiring proses evakuasi dan pendataan yang dilakukan tim gabungan.

Di tengah suasana darurat tersebut, gelombang solidaritas dari berbagai elemen masyarakat semakin kuat. Organisasi kemanusiaan, komunitas lokal, hingga relawan independen bergerak cepat menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terdampak, termasuk bantuan khusus bagi bayi dan anak-anak.

Salah satu yang aktif di lapangan adalah Relawan Ruang Peduli. Pada Kamis (4/12), tim relawan menyalurkan paket bantuan ke Pidie dan sekitarnya. Bantuan yang didistribusikan mencakup air mineral, makanan ringan, popok/pampers bayi, serta kebutuhan dasar lain untuk menunjang kelayakan hidup para pengungsi. Aksi ini mendapat dukungan sejumlah donatur seperti Koperasi KSBB, Mitra BGN, Double EL, Yayasan Tangan Peduli, serta Bank Mandiri Cicurug Sukabumi.

“Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur. Tapi bantuan tidak boleh berhenti di sini. Situasi di lapangan masih darurat, banyak keluarga yang rumahnya rusak dan banyak anak kecil yang sangat membutuhkan popok, makanan, dan kebersihan dasar,” ujar koordinator Relawan Ruang Peduli, Selasa (9/12/25).

Selain relawan, pemerintah daerah juga turun tangan. Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Dinas Sosial menyalurkan paket sembako, pakaian, serta perlengkapan bayi seperti susu dan popok untuk korban di Pidie dan Pidie Jaya.

Secara keseluruhan, respons kemanusiaan telah menjangkau ribuan korban. Distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai saluran logistik, termasuk pelabuhan di Aceh Utara untuk menjangkau daerah-daerah yang sempat terisolasi. Namun, tantangan di lapangan masih besar: kerusakan jalan dan jembatan, terbatasnya bahan bakar, serta cuaca ekstrem membuat akses ke beberapa wilayah terdalam terhambat.

Meski begitu, semangat gotong royong tidak surut. Relawan terus mengajak masyarakat luas untuk membantu, baik melalui donasi maupun penyebaran informasi agar bantuan dapat menjangkau kelompok rentan, terutama bayi dan balita.

Ke depan, diperlukan koordinasi lebih kuat antara relawan, pemerintah daerah, dan lembaga kemanusiaan agar distribusi bantuan lebih merata dan tepat sasaran. Penanganan khusus wajib diberikan pada wilayah terpencil dan warga dengan kondisi rentan agar setiap korban mendapatkan bantuan yang layak.

Related Articles

Stay Connected

20,832FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles