29.4 C
Bogor
Monday, November 17, 2025

Buy now

spot_img

1.300 Brand Lokal Siap Gantikan Pakaian Bekas Impor

jurnalinspirasi.co.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengaku sudah melakukan konsolidasi terhadap 1.300 jenama (brand) lokal untuk melakukan subtitusi atau mengganti pakaian impor bekas (thrifting) ilegal di pasaran.

“Kita sudah mengkonsolidasi kurang lebih 1.300 merek atau brand lokal per hari ini dan yang nanti dalam waktu dekat akan kita segera bicarakan dengan seluruh pedagang-pedagang baju-baju bekas kita untuk mendorong substitusinya,” kata dia usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Maman mengatakan secara regulasi, impor pakaian bekas memang dilarang. Presiden, kata dia, telah menginstruksikan agar pemerintah menindak penjualan barang ilegal tersebut.

Hanya saja menurut Maman pemerintah juga harus memastikan keberlanjutan usaha para pedagang yang selama ini menggantungkan hidup pada barang thrifting.

“Arahan dari Pak Presiden juga untuk juga memikirkan pada saat barang ini ditutup impornya, bagaimana caranya pengusaha ataupun pedagang ini juga bisa tetap berlanjut aktivitas usahanya,” tuturnya.

Maman menjelaskan dari 1.300 merek pakaian tersebut mencakup berbagai kategori fesyen seperti baju, celana, sepatu, hingga sandal. Menurut Maman, langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem industri lokal sekaligus menjaga stabilitas usaha UMKM di tengah kebijakan pengetatan impor barang ilegal.

Dia menambahkan, Kementerian Perdagangan akan berkolaborasi dengan Kemenkop UKM untuk mempercepat akselerasi substitusi produk.

Sebelumnya Kementerian UMKM akan mengalihkan pelaku usaha yang menjual barang bekas impor atau thrifting menjadi menjajakan barang UMKM. Langkah ini dilakukan dalam rangka pengetatan terhadap praktik penjualan barang impor ilegal.

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza mengatakan kebijakan ini disertai skema transisi agar para pelaku usaha tetap memiliki sumber penghasilan.

“Deputi kami sudah mengadakan pendekatan. Kemudian kami berusaha agar mereka mulai di masa transisi mulai mengalihkan dan itu kami mitrakan dengan beberapa UMKM yang sudah established,” kata Helvi di Kantor Kementerian UMKM, Rabu (5/11).

Related Articles

Stay Connected

20,832FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles