jurnalinspirasi.co.id – Kegiatan pembangunan yang menggunakan anggaran dari pemerintah, baik itu yang bersumber dari DD, Bankeu, Banprov maupun yang bersumber dari Pemkab Bogor di tahun 2025 ini hampir berakhir. Desa-desa di berbagai kecamatan, termasuk di Kecamatan Megamendung kini tengah menunggu acara musrenbang di tingkat kecamatan yang akan dilaksanakan pada Januari 2026 nanti.
Pantauan di sepanjang tahun 2025 ini, berbagai kegiatan pembangunan di desa-desa di Kecamatan Megamendung berjalan tanpa hambatan yang bersifat mengarah terganggunya proses selama pekerjaan sedang dilaksanakan. Untuk terciptanya kondusifitas tersebut, setiap kepala desa sebelum melaksanakan kegiatannya, mereka secara nyata melaksanakan berbagai tahapan yang harus ditempuh.
Seperti yang dituturkan Kepala Desa Sukamahi, Mamat Budi SE, musyawarah dan menampung berbagai aspirasi dari masyarakat itu sangat diperlukan untuk suksesnya pembangunan di tingkat desa.
“Melalui musyawarah bersama para tokoh masyarakat untuk pembangunan di tingkat desa itu sangat penting. Melalui musyawarah itu, kita akan mengetahui berbagai hal yang dibutuhkan oleh warga di masing-masing masing lingkungan, ” ujarnya.
Tidak kalah penting lanjut dia, transparansi atau keterbukaan di semua kegiatan pembangunan perlu dikedepankan hingga masyarakat bisa turut mengawasi.
“Segala bentuk program pembangunan kita pampang di reklame papan kegiatan yang berada di depan kantor desa. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahuinya. Tidak hanya itu, untuk kualitas fisik bangunan, tim teknis dari instansi PUPR memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap spek yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan, ” imbuhnya.
Menjelang akhir tahun 2025 ini, Desa Sukamahi salah satu kegiatan pembangunan yakni betonisasi jalan lingkungan yang tembus ke Desa Sukamaju dan menjalankan instruksi bupati untuk penghijauan di lahan-lahan kritis.
(Dadang Supriatna)

