Jurnal Bogor — Proses pemekaran Rukun Tetangga (RT) di Kampung Warung Limus, RW 09, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari warga setempat.
Pemekaran dilakukan karena jumlah penduduk di wilayah RW 09 semakin padat. Sebelumnya, warga yang kini tergabung dalam RT 05 merupakan bagian dari RT 04. Dengan terbentuknya RT baru ini, RW 09 kini memiliki lima RT aktif.
Pemekaran RT tersebut mengacu pada Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2021 tentang Lembaga Kemasyarakatan, yang berlaku sejak 1 April 2021. Sesuai aturan, pembentukan RT dilakukan melalui musyawarah warga, diusulkan kepada lurah, kemudian ditetapkan dengan keputusan lurah dan disahkan oleh camat.
Dalam musyawarah yang berlangsung secara aklamasi, warga sepakat memilih M. Sonani sebagai Ketua RT 05/09 Kelurahan Mulyaharja.
Ketua RT terpilih, M. Sonani, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan warga dan berkomitmen untuk menjalankan amanah dengan baik.
“Saya berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan warga. Semoga dengan terbentuknya RT baru ini, pelayanan kepada masyarakat semakin cepat dan koordinasi antarwarga semakin solid,” ujar Sonani, Minggu (02/11/25).
Sementara itu, Ketua RW 09, Tirta Wiguna, menyambut positif terbentuknya RT 05. Menurutnya, pemekaran ini merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan partisipasi warga.
“Dengan adanya RT baru, tentu beban kerja dapat terbagi dan kegiatan kemasyarakatan bisa lebih terarah. Ini juga bagian dari upaya mempererat kebersamaan antarwarga,” kata Tirta.
Pemekaran RT di wilayah Kelurahan Mulyaharja diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mewujudkan tata kelola masyarakat yang partisipatif dan responsif terhadap kebutuhan warga. Yudi
