jurnalinspirasi.co.id – Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Depok Periode 2025 – 2030 Jane Nadeak A.Md.A.K (Jane) terus berupaya meningkatkan laju pertumbuhan iklim usaha perhotelan dan restoran agar tetap eksis tumbuh dan berkembang di wilayah Kota Depok dengan berbagai macam program unggulan.
Ditemui disela waktunya yang padat di Godongijo The Waterfall Resto, Jane Nadeak memaparkan jika saat ini dirinya fokus membuat dan menjalankan program-program guna ciptakan SDM berkualitas, berdaya juang serta mampu bersaing yang sehat
“Sejak dikukuhkan sebagai ketua PHRI Kota Depok kita mulai melakukan perbaikan disegala bidang mulai dari membuat Pelatihan, Perizinan, Marketing, Layanan hingga Advokasi supaya kita saling tahu gimana kondisi perhotelan saat ini untuk kita dapat terus tumbuh bersama, saling melengkapi, saling support,” ucapnya, Sabtu (1/11/2025).
Jane mengakatakan kita butuh akses untuk perizinan atau bantuan untuk mendapatkan perizinan dengan harga yang lebih terjangkau dan juga kemudahan proses mendapatkan izinnya.
“Contohnya ketika ada peraturan perpanjangan terbaru tentang insentif pajak yang diberikan kepada salah satu industri hotel dan restoran karena akibat dari inpres nomor 1 tahun 2025. Nah kita saling support teknisnya seperti apa dan solusinya gimana”. katanya
Jane menambahkan, kedua kita ada kewajiban untuk memiliki CLHS Certificate Like Hygiene Sanitasi, kita saling support sampai di mana progresnya wajib punya sertifikasi for handler. Itu semuanya kan perlu effort dan dana.
“Nah lewat PHRI inilah kami minta kepada pemerintah supaya kita disupport lewat dinas terkait agar lebih fleksibel dalam perizinan dan memberikan pelatihan gratis ya maksudnya gratis-gratis banget juga enggak sih tapi intinya kita dibantulah”.ujarnya
Apalagi akibat Inpres nomor 1 tahun 2025 itu tergerusnya luar biasa banyak yang bertumbangan bahkan sampai banyak yang tutup ditahun 2025. kita saling support mencari solusinya
“Saya sampaikan kepada teman-teman perhotelan untuk tetap semangat berinovasi dan saat ini mereka banyak sekarang yang jual pelatihan contoh bikin cooking class, ada yang bikin pelatihan AI dari sumber dana atau pelatihnya dari mereka sendiri untuk hemat biaya, ada pula mereka yang menjual paket meeting sekali makan satu kali snack dan ruangan dan Melukis di atas totebag. Melukis di atas keramik itu diberikan free, saya ajarkan kepada mereka. How to make it bagaimana bisa keluar dari krisis. Itulah perlunya PHRI,” ucapnya
Karena ketika satu hotel atau restoran tutup, imbasnya tidak hanya ke pemilik atau karyawan, tapi juga ke vendor-vendor, pedagang sekitar, tukang parkir hingga warung makan tempat karyawan makan siang
PHRI pun berharap dari pemerintah untuk membantu yang pertama dapat menertibkan yang ilegal karena sangat mengganggu atau mereka juga diwajibkan berizin sama seperti kami agar persaingannya sehat yang kedua perizinan dipermudah dan dipermurah karena kami juga pembawa peningkatan PAD Kota Depok
“Kita bayar Pajak PB 1, 10 persen langsung ke pemerintah, sementara kita tuh nyumbang mungkin sudah berdarah-darah ya, lebih besar Pajaknya dari untungnya ditambah lagi dengan izin-izin, yang gak berizin enak, tapi karena itu peraturan,” pungkasnya.
(Erwin)

