jurnalinspirasi.co.id – Geliat program ketahanan pangan dengan keterlibatan Kelompok Tani (Poktan) Taruna Muda di Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor terus bergulir. Melalui proses penanaman cabai merah di lahan seluas 1,5 hektare kini telah memetik hasil dengan digelar panen raya, Senin (27/10/2025).
Penanaman cabai merah ini berkolaborasi dengan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, program ketahanan pangan yang digagas Pemerintah Desa Kalongliud ini untuk mendukung kemandirian pangan desa.

Sementara panen raya cabai merah di Kalongliud dihadiri Vice President CSR and ER West Region PT Antam UBPE Pongkor, Munadji, serta Direktur Utama PT Antam Tbk dari kantor pusat Jakarta.
Munadji menjelaskan bahwa kegiatan panen raya ini merupakan bagian dari program Gerakan Ramah Lingkungan Ketahanan Pangan (Garitan) kolaborasi antara Antam dan masyarakat dalam upaya mendukung kemandirian pangan desa.
“Mudah-mudahan ke depan melalui program Garitan ini kita bisa meningkatkan swasembada pangan, khususnya di Desa Kalongliud dan umumnya di Kecamatan Nanggung,” ujarnya.
Ia menambahkan, sektor ketahanan pangan menjadi fokus utama Antam di tahun ini, sejalan dengan program pemerintahan Presiden Prabowo.
“Untuk hari ini, kita fokus di sektor ketahanan pangan. Pemasaran hasil panen juga sudah siap, bahkan harga cabai di pasaran saat ini cukup bagus, yakni sekitar Rp40 ribu per kilogram,” jelasnya.
PT Antam Pongkor, lanjut Munadji, memiliki beberapa program prioritas di wilayah Kecamatan Nanggung.
Di antaranya, pengembangan peternakan di Desa Bantarkaret, pengembangan sistem usaha pertanian berkelanjutan Sulung Cisarua di Desa Cisarua dan di Desa Malasari, serta program Garitan di Desa Kalongliud. Ke depan, program serupa akan diperluas hingga menyasar 11 desa di Kecamatan Nanggung.
Sementara itu, Kepala Desa Kalongliud, Jani Nurjaman, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan program ketahanan pangan di desanya.
“Atas nama pemerintah desa, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus kelompok tani, para petani, serta PT Antam UBPE Pongkor yang telah bersama-sama melaksanakan program ketahanan pangan sesuai arahan pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, program ketahanan pangan ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 104 dan Permendesa Nomor 2 Tahun 2024, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu program prioritas nasional.

Dalam kegiatan panen raya tersebut, pemerintah desa bersama kelompok tani berhasil memanen 600 kilogram cabai merah besar dari lahan seluas 2,5 hektare dengan 11.000 pohon yang ditanam.
Secara keseluruhan, terdapat 62 hektare lahan pertanian aktif di Desa Kalongliud yang digunakan untuk berbagai komoditas, seperti padi dan hortikultura.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada seremoni saja, tetapi bisa terus berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mayoritas warga kami adalah petani, dan Kalongliud memiliki potensi agraris yang sangat besar,” bebernya.
Program ketahanan pangan di Desa Kalongliud sendiri telah berjalan sejak tahun 2022 dengan alokasi 20 persen Dana Desa. Tahun ini, seluruh pengelolaan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berperan dalam pemasaran dan pendampingan petani.
Selain meningkatkan produksi pertanian, program ini juga membuka lapangan kerja baru. “Dari yang awalnya hanya melibatkan 22 orang pada 2022, kini meningkat menjadi 97 orang di tahun 2025,” jelassnya.
Hasil panen pun kini langsung dikelola oleh BUMDes untuk didistribusikan ke pasar, sementara pemerintah desa berperan sebagai pengawas dan penerima laporan.
Dengan dukungan penuh dari PT Antam dan pendampingan UPT Penyuluhan DPP Wilayah 3 Nanggung, Desa Kalongliud optimistis menjadi salah satu contoh sukses pelaksanaan program ketahanan pangan di Kabupaten Bogor.
“Ini langkah nyata menuju desa mandiri pangan sekaligus upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat petani,” tutupnya.
(Arip Ekon)

