27.5 C
Bogor
Sunday, October 19, 2025

Buy now

spot_img

Giat AICT 2025: Membangun Sinergi dan Inovasi Komunitas di Tamansari

Jurnal Inspirasi – Karang Taruna Kecamatan Tamansari menyelenggarakan Komunitas Fest 2025, sebuah ajang yang mempertemukan berbagai komunitas kepemudaan dan organisasi sosial. Kegiatan ini diramaikan oleh bazar UMKM, forum diskusi kelompok (FGD), partisipasi Amanah Ikhlas Cinta Tulus – AICT Global Indonesia serta dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada, Sabtu (18/10/25). Selain itu, acara juga diwarnai dengan pentas seni dari berbagai komunitas lokal.

Direktur AICT Global Indonesia, Rifla Faza El Hakim, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“AICT Indonesia bergerak di bidang kepemudaan, kemanusiaan, dan charity. Kami sangat mengapresiasi Karang Taruna Tamansari yang telah menjadi mitra dalam penyelenggaraan Komunitas Fest 2025. Ini menjadi ajang kolaborasi dan silaturahmi menuju cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

AICT Indonesia dikenal aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, ekonomi, dan bisnis, bahkan turut menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina.

Ketua Karang Taruna Tamansari, Dedeng, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kemitraan dengan Kemenpora dan AICT sebagai upaya memperkuat kolaborasi antar kelembagaan kepemudaan.

“Komunitas Fest 2025 mengundang 18 komunitas dari Kecamatan Tamansari. Semua diinisiasi oleh Karang Taruna sebagai wadah berbagi ide, memperluas jejaring, dan menumbuhkan semangat kolaborasi di kalangan pemuda,” ujarnya.

Dalam sesi FGD, beberapa komunitas memperoleh predikat sebagai komunitas terbaik dari Kemenpora, di antaranya OSIS SMAN 1 Tamansari, Geosentra, dan Karang Taruna Tamansari. Diskusi juga menyoroti peran penting komunitas dalam bidang lingkungan, kemanusiaan, serta kontribusinya bagi masyarakat.

Asisten Deputi Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Hendro Wicaksono, menuturkan bahwa Komunitas Fest menjadi sarana strategis untuk mempertemukan berbagai unsur kepemudaan.

“Komunitas Fest adalah ruang bertukar pengalaman antar pemuda, organisasi, dan Pramuka. Kita ingin mendengar langsung kebutuhan generasi muda, khususnya Gen Z, agar dapat difasilitasi secara tepat,” jelas Hendro.

Ia berharap kegiatan ini dapat membentuk jejaring komunitas yang kuat serta melahirkan rekomendasi kebijakan bagi pengembangan kepemudaan di tingkat nasional.

Sementara itu, Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957, Dr. H. Haswan Yunaz, M.M., menilai kegiatan ini memiliki dampak positif bagi pembentukan karakter generasi muda.

“Salah satu materi penting dalam kegiatan ini adalah membangun keswadayaan pemuda dalam penanggulangan bencana. Kita berharap para relawan muda dapat menjadi pelopor dalam mengatasi persoalan sosial dan kemanusiaan di wilayahnya,” pungkasnya. Yudi

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles