29.8 C
Bogor
Thursday, October 16, 2025

Buy now

spot_img

Jalan Cibeureum-Pasir Peuteuy Rusak Parah

jurnalinspirasi.co.id – Akses jalan yang berstatus kabupaten yang menghubungkan Desa Curugbitung dengan Desa Nanggung, Kabupaten Bogor kondisi rusak parah dan belum juga ada perbaikan.

Jalan sepanjang lebih dari lima kilometer itu menjadi jalur vital bagi warga, namun sudah lama belum tersentuh perbaikan berarti.

Kerusakan paling parah terjadi di ruas Cibeureum-Pasir Peuteuy di wilayah Desa Curugbitung, dengan panjang sekitar tiga kilometer.

Jalan berlubang, aspal mengelupas, hingga sebagian berubah menjadi kubangan ketika hujan turun.

Sekretaris Desa Curugbitung, Yustiawan, mengaku kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama.

“Jalan Cibeureum ini rusaknya sudah lama, panjangnya sekitar tiga kiloan. Banyak kampung yang terdampak seperti Kampung Baru, Cibeureum, dan warga Kampung Banar di Desa Nanggung yang juga lewat sini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/10/2025)

Menurut Yustiawan, pihak desa sebenarnya sudah berulang kali mengusulkan perbaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Bahkan, akses tersebut telah masuk dalam prioritas pembangunan tahun 2026. Namun, ia khawatir rencana itu kembali tertunda.

“Informasinya hanya dapat kuota dua kilo di tahun 2026, tapi kita khawatir bisa cancel lagi karena sering ada perubahan pembangunan,” katanya.

“Padahal ini bukan hanya jalan ekonomi, tapi jalur penghubung antar desa,” tambahnya.

Sementara dari sisi Pemerintah Desa Nanggung, kondisi serupa juga dikeluhkan. Kepala Desa Nanggung, Ahmad Sodik, mengatakan jalan yang menghubungkan Kampung Kebon Awi hingga Pasir Peuteuy memiliki panjang sekitar 5,5 kilometer, dan sebagian besar rusak berat.

“Tahun ini rencananya ada pengerjaan sepanjang 220 meter, tapi belum dimulai karena menunggu proyek di ruas Panjaungan-Batutulis selesai,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk tahun 2026 pihaknya bersama UPT Jalan dan Jembatan, tokoh masyarakat, dan camat telah mendorong penambahan pembangunan sekitar 2,2 kilometer.

“Kalau 2026 bisa terlaksana dan 2027 lanjut 3 kilometer lagi, berarti tuntas semua. Karena ini akses pendidikan dan ekonomi warga dua desa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah Cigudeg, Bobby Wahyudi, membenarkan bahwa sebagian besar ruas jalan tersebut mengalami kerusakan berat.

“Dari total panjang 5.640 meter, hampir 4.000 meter mengalami kerusakan parah,” kata Bobby saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (14/10/2025).

Ia menjelaskan, untuk tahun 2025 baru akan dilakukan penanganan sepanjang 220 meter, sedangkan rekonstruksi lanjutan sepanjang 2 kilo meter lebih telah diusulkan untuk tahun 2026.

“Itu sudah masuk rencana kegiatan, tinggal menunggu proses,” pungkasnya.

(Arip Ekon)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles