Jangan Langgar SOP
jurnalinspirasi.co.id – Sejak lama para pencinta offroad yang memasuki di kawasan Puncak, Cisarua dan Megamendung, Kabupaten Bogor kerap dikeluhkan oleh warga sekitar, khususnya para petani yang berada di wilayah itu.
Hal ini karena rombongan kendaraan offroad yang disewa oleh para tamu tamu di hotel atau dari tempat wisata kerap meninggalkan jejak kerusakan dan lingkungan kotor oleh sampah bekas makanan dan minuman.
Seperti yang terpantau di akhir pekan ini, sejumlah kendaraan offroad mulai dari jenis landrover hingga ke jenis kendaraan lainnya memasuki beberapa rute pinggiran desa atau dibawah kaki Gunung Pangrango.
Rombongan itu mengangkut para penumpang memasuki kawasan yang dinilainya cukup menantang. Disaat memasuki medan yang berat, gelak tawa yang sesekali diikuti teriak tanda gembira ini ada yang terlupakan, mereka membuang sampah seenaknya.
” Tuh lihat ini fakta, mereka tidak memperhatikan lingkungan. Jejaknya sampah bekas makanan dan minuman mereka buang di tepi kebun, dan kami selaku warga sekaligus petani melakukan pembersihan terhadap sampahnya, ” ujar Samsudin, seorang petani di Cisarua.
Ditempat terpisah, bukan hanya sampah yang ditinggalkan oleh pencinta offroad itu melainkan pralon instalasi air milik petani juga kerap mengalami kerusakan.
“Kadang kami merasa kesal dengan kondisi itu, saluran air terhenti akibat pralonnya terlindas oleh kendaraan offroad. Dengan sabar, kita perbaiki kembali, karena air itu sangat dibutuhkan untuk pertanian dan aktivitas kehidupan sehari hari, ” kata Jujun.
Menyikapi hal ini demi menjaga kelestarian di wilayah Puncak, sejumlah elemen masyarakat menghimbau kepada para pencinta offroad supaya mematuhi SOP offroad yang sudah diterapkan oleh komunitas.
SOP bagi Offroader IOF ketika akan melakukan expedisi ke alam bebas.
Kesatu, sediakan trash bag: Bawa kantong sampah yang cukup, idealnya bisa dipisah untuk sampah organik dan non-organik.
Kedua, kumpulkan semua sampah: Selama pendakian atau offroad, kumpulkan semua sampah yang dihasilkan, seperti bungkus makanan, kaleng, tisu, atau puntung rokok, ke dalam kantong sampah.
Ketiga, pisahkan sampah (jika memungkinkan) pisahkan sampah organik dan non-organik. Sampah organik (sisa makanan, dll) bisa dikubur di dalam tanah, namun sampah non-organik (plastik, kaleng, batu baterai) wajib dibawa turun.
Keempat, bawa turun semua sampah: Pastikan membawa kembali semua sampah, termasuk sisa makanan dan sampah organik, untuk menjaga kelestarian alam gunung. Jangan membuang di sembarang tempat.
Kelima, hindari membuang sampah di sungai, mata air, atau sembarang tempat yang dapat mencemari lingkungan.
(Dadang Supriatna)